Khofifah Siapkan Skema Mitigasi untuk Antisipasi Puncak Penyebaran Covid-19
SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyiapkan skema mitigasi untuk antisipasi puncak penyebaran Covid-19. Sebab BIN memprediksi puncak penyebaran Covid-19 pada Juli 2020.
Khofifah mengatakan, sebanyak 75 rumah sakit rujukan disiapkan untuk menampung pasien di 38 Kabupaten dan Kota seluruh Jatim. Pemprov Jatim juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).
“Jumlah RS Rujukan bertambah signifikan dari sebelumnya yang hanya sebanyak 44 RS Rujukan. Namun demikian saya berharap prediksi (BIN-red) itu tidak terjadi,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (4/4/2020).
Menurut Khofifah, saat ini total bed isolasi 2.351 siap digunakan pasien corona. Bed isolasi tersebut terdiri dari 950 ruang observasi, 633 pengembangan ruang isolasi bertekanan negatif, 488 ruang isolasi tanpa tekanan negatif, 224 ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator, dan sebanyak 56 ruang isolasi negatif dengan ventilator.
“Kalau khusus bed isolasi saja, angkanya terus naik. Kalau dibandingkan tanggal 21 Maret lalu kita total ada 1.613 bed, kemudian tanggal 26 Maret bertambah lagi menjadi 1.875 bed, dan per 2 April total bed isolasi kita ada 2.351 bed. Kalau ditotal jumlah bed isolasi dan bed non isolasi RS rujukan kita saat ini mencapai 13.357 bed dan Insya Allah terus ditambah untuk maksimalisasi mitigasi covid-19,” kata Khofifah.
Selain itu, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim juga menyiagakan ribuan tenaga medis diantaranya 152 orang dokter paru, 346 dokter penyakit dalam, 209 dokter anestesi dan 1.275 orang dokter umum. Bahkan ada dukungan relawan-relawan mahasiswa tenaga kesehatan sebanyak 1.862 orang.
“Kami juga merangkul berbagai organisasi profesi seperti IDI, PDGI, PPNI, IBI, IAI, IAKMI dan tenaga kesehatan lainnya untuk bersama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada pasien dengan Covid-19. Dengan demikian, kedepan terdapat 14.438 orang dokter yang potensial untuk turut serta terjun dalam gotong royong melawan pandemi ini,” ujar Khofifah.
Sedangkan perawat, Khofifah mengatakan Pemprov Jatim memiliki 33.377 orang yang bisa merawat pasien Covid-19. Hingga tanggal 3 April 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim sebanyak 152 orang, untuk PDP 717 orang, dan ODP 9.435 orang.
“Skema mitigasi ini sebagai bagian dari upaya Pemprov Jatim memberi jaminan rasa aman kepada masyarakat. Saya tetap berharap badai Covid-19 ini bisa segera berakhir dan masyarakat kembali hidup aman dan tenteram. Ikuti anjuran pemerintah, tetap tinggal di rumah dan keluar rumah hanya untuk kepentingan urgen, olah raga yang cukup dan jaga jarak aman serta pola hidup betsih dan sehat,” kata dia.
Editor: Faieq Hidayat