get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Pemuda Aceh Tamiang Bertahan 7 Jam di Tiang Pancang dari Amukan Banjir

Khofifah: Perlu 3 Sudetan di Aliran Bengawan Solo Atasi Banjir

Jumat, 08 Maret 2019 - 02:15:00 WIB
Khofifah: Perlu 3 Sudetan di Aliran Bengawan Solo Atasi Banjir
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menemui warga korban banjir di Madiun. (Foto: iNews.id/Ihya' Ulumuddin)

MADIUN, iNews.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan membuat tiga sudetan baru di aliran Bengawan Solo. Tujuannya, saat musim hujan, debit air Sungai Bengawan Solo bisa dikurangi. Sehingga banjir tidak terjadi.

“Jauh hari saya sudah berdiskusi dengan pakar air. Bahwa di aliran Bengawan Solo butuh lima sudetan. Ini baru terbangun dua. Maka kurang tiga. Nah, ini (tiga sudetan) yang tengah kami rencanakan,” kata Khofifah di sela-sela meninjau lokasi banjir di Madiun, Kamis (7/3/2019).

Khofifah mengaku telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, para kepala daerah di aliran sungai Bengawan Solo, Forkopimda dan pohak-pihak terkait, atas rencana itu.

Koordinasi ini, kata Khofifah, berkaitan dengan kebutuhan lahan untuk sudetan tersebut. Misalnya, kabupaten mana yang bisa menyiapkan lahan untuk dibuatkan sudetan. Pihaknya juga sudah sampaikan kepada tim Pemprov untuk segera menyempurkan tata ruang wilayah.

"Kalau dibuatkan sudetan, maka itu baru bisa sustain. Kalau kita kebutuhannya lima,  dan sekarang baru dua, maka potensi meluapnya air ke sungai-sungai tentu bisa kita selesakman tuntas dengan jangka panjang," tandasnya. 

Khofifah mengatakan, banjir yang terjadi di 15 kabupaten di Jawa Timur saat ini adalah imbas dari luapan Sungai Bengawan Solo. Meski tidak secara langsung. Namun, debit ketinggian Bengawan Solo berimbas pada sejumlah sungai yang terhubung dengan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.

Banjir Madiun misalnya, terjadi akibat luapan sungai Jeroran yang terhubung dengan Kali Bengawan Madiun dan bermuara ke Bengawan Solo. Namun, karena debit aliran Bengawan Solo tinggi, aliran dari Kali Bengawan Madiun kembali ke sungai Jeroan.

Kondisi ini diperparah dengan aliran air dari lereng gunung Wilis yang cukup deras. Menumpuk di sungai Jeroan. “Jadi ada titik bengawan solo yang mengalir ke kali Bengawan Madiun. Masuk ke Kali Jeroan,” katanya.

Tidak hanya itu, Khofifah menyebut bahwa sejatinya banjir ini bisa dilakukan preventif. Sebab nyatanya jalannya air dari Sungai Bengawan Madiun turun ke Sungai Jeroan, itu bisa dihitung.

"Ternyata bisa dihitung enam jam air akan sampai ke Madiun,  maka  itu saya ingin ada early warning ke masyarakat.  Yang bisa terkonfirmasi ke handphone masing-masing warga,  bahwa ketinggian air segini,  akan sampai Madiun berapa jam lagi,  maka itu akan menciptakan kewaspadaan," tandasnya. 

Pemprov Jatim, lanjut Khofifah juga sedang berupaya komunikasi dengan provider telepon seluler agar bisa mengakomodasi kebutuhan early warning atau peringatan dini pada masyarakat.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut