Keren, Warga Sehat di Malang Dirikan Dapur Umum untuk Warga Isoman

MALANG, iNews.id - Setelah beberapa kali warganya meninggal karena positif Covid-19, kali ini 91 masyarakat di Gadang Gang 17B, Kota Malang menjalani isolasi mandiri. Sementara warga yang sehat mendirikan dapur umum untuk didistribusikan kepada pasien isoman.

Setiap hari, relawan yang kebanyakan ibu-ibu itu menyiapkan masakan dengan berbagai menu nasi kotak. Asupan gizi bagi orang sakit pun dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak puskesmas.

Baca Juga

Video Dapur Umum untuk Pasien Covid-19 yang Isoman di Malang

"Saya yakin, dari kepedulian masyarakat ini, kita semua bisa jadi sehat. Yang penting satu kita berangkatnya dari kemanusiaan," ucap Ketua RW, Effendy, Selasa (27/7/2021).

Aksi ini dilakukan warga sejak 16 Juli yang lalu. Di awal, dapur umum ini melayani 59 warga isoman. Meskipun telah berlangsung seminggu lebih, jumlah warga isoman justru terus bertambah.

Baca Juga

Sulap Rumah Jadi Dapur Umum, Emak-emak Salurkan Nasi Kotak ke Warga sedang Isoman

Update data terus dilakukan berdasarkan data dari puskesmas dan setiap ketua RT. Saat ini warga isoman yang terlayani kebutuhan makan dari dapur umum warga untuk warga ini mencapai 91 orang.

"Sampai saat ini ada 91 kotak nasi dan pendistribusian dilakukan dua kali. Antara jam 9-10 pagi dan sore jam 3-4," ujarnya.

Baca Juga

Video Pemdes Cihideung Udik Bogor Dirikan Dapur Umum Demi Dukung Warga yang Isoman

Proses distribusi juga melibatkan relawan dan kader posyandu. Makanan yang dikemas dalam wadah kotak itu di antar ke setiap rumah warga yang isoman.

Isolasi mandiri ini terpaksa dilakukan oleh warga karena kuota rumah sakit lapangan dan safe house di kota malang telah penuh. 

Bahkan, pada lonjakan kasus kali ini sudah ada tiga warga di Gadang yang meninggal saat isoman. Mereka sudah dalam kondisi kritis namun tidak mendapat tempat untuk menjalani perawatan di rumah sakit. 

Keberadaan dapur umum ini berefek domino. Selain mendapatkan layanan makanan, warga yang sedang isoman juga merasa diperhatikan di lingkungannya.

Sebelumnya warga merasa terkucilkan saat terinfeksi Covid-19. Sekarang mereka mendapat dorongan untuk sembuh. Seakan dapat virus kebaikanm warga tidak takut lagi untuk menyatakan kondisi kesehatannya yang disebabkan oleh Covid-19.

Editor: Nani Suherni