get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur alternatif Banyuwangi- Bondowoso Rekomendasi Baru, Hemat Waktu dan Bikin Liburan Makin Seru!

Kenapa Jatim Kerap Dikaitkan dengan Santet? Mungkin Ini Jawabannya

Kamis, 26 Januari 2023 - 12:34:00 WIB
Kenapa Jatim Kerap Dikaitkan dengan Santet? Mungkin Ini Jawabannya
Kenapa Jatim Kerap Dikaitkan dengan santet? Mungkin pembahasan ini jadi jawabannya. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Banyak masyarakat yang meyakini santet tetap ada di Indonesia hingga saat ini. Bahkan kepercayaan itu diyakini tak hanya oleh masyarakat di pelosok daerah.

Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu wilayah yang diyakini masih kental akan ilmu santet. Sebab, provinsi di timur Pulau Jawa ini memiliki daerah yang dikenal masih mempraktikkan santet, yakni Kabupaten Banyuwangi.

Kemungkinan, banyaknya orang yang mempraktikkan santet di Banyuwangi membuat Jatim kerap dikaitkan dengan ilmu gaib tersebut.

Dikutip dari jurnal Politik Santet: Konflik Sosial dan Peran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kamis (26/1/2023), santet secara etimologi berasal dari bahasa lokal di kawasan Banyuwangi. Santet merupakan akronim dari mesisan kanthet yang berarti sekalian lengket atau mesisan benthet atau sekalian retak.

Warga Banyuwangi memaknai istilah tersebut sebagai pengasihan. Mesisan kanthet diyakini sebagai sumber santet ilmu kuning yang mempersepsikan niat tulus dan kemurnian hati, sementara mesisan benthet dianggap sebagai ilmu merah yang berasal dari nafsu dan bernuansa spirit dendam.

Meski tujuannya berbeda, ilmu santet sulit dibedakan berdasarkan cara kerjanya. Sebab, secara keseluruhan pola praktiknya bisa dilakukan dengan berinteraksi langsung maupun tanpa interaksi sama sekali dengan korbannya.

Jurnal yang disusun Dimas Imaniar dan Wisnu Ardytia, Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi itu menyebut, santet merupakan tradisi turun-temurun dalam peradaban masyarakat Banyuwangi.

Sebab, aktualisasi sikap introvert orang Banyuwangi cenderung menyelesaikan permasalahan tanpa diketahui orang lain. Bahkan, muncul stigma yang menyatakan bukan orang Banyuwangi jika tidak memiliki ilmu santet.

Stigma itu dianggap oleh masyarakat sekitar sebagai gengsi sosial dan prestisius. Maka, persepsi demikian tak jarang menimbulkan ketegangan saat perseteruan terjadi antara pelaku ilmu santet. 

Harus diakui, penggunaan santet di Banyuwangi sulit dibuktikan. Namun, jurnal itu menyebut masyarakat sekitar setuju akan penggunaan santet asal tujuannya baik. Sehingga, beragam profesi berkaitan ilmu santet seperti paranormal dan dukun bermunculan.

Selain itu, jurnal tersebut juga menyatakan santet telah menjadi konstruksi sebagaimana berbagai tradisi yang diyakini menjadi media menjaga keharmonisan kehidupan nyata dengan alam gaib. Beberapa tradisi di antaranya tradisi Kebo-keboan di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, hingga ritual ider Bumi di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut