Keluarga Kru Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Serahkan Sampel DNA ke DVI Polda Jatim

SURABAYA, iNews.id - Keluarga salah satu ekstra kru Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Fadly Satrianto menyerahkan sampel DNA ke Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim, Minggu (10/1/2021). Upaya ini untuk memudahkan pencarian terhadap Fadly yang diduga ikut menjadi korban jatuhnya pesawat di Kepulauan Seribu tersebut.
"Saat ini masih di DVI Polda Jatim untuk pengambilan DNA, ibu dari Fadly yang merupakan kru Sriwijaya asal Surabaya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Minggu (10/1/2021).
Gatot mengatakan, pengambilan sampel DNA ini sangat penting dalam proses pencarian penumpang maupun kru pesawat.
Apabila ada yang ditemukan, maka langsung dicocokkan dengan sampel yang tersedia, sehingga nantinya, sampel DNA Ibunda Fadly akan dikirim ke Jakarta. "DNA nanti akan dibawa ke Labolatorium DVI Dokkes Polri di Jakarta," kata Gatot kepada wartawan.
Fadly merupakan alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) angkatan 2011. Fadly dikenal aktif berorganisasi selama menjadi mahasiswa. Dia pernah ikut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2013-2014. Dia menempuh masa kuliah selama 3,5 tahun pada program studi Ilmu Hukum.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.
Pesawat Sriwijaya Air terbang membawa 56 orang dan awak kabin enam orang. Sebanyak 46 orang berusia dewasa, anak-anak tujuh orang, dan bayi tiga orang. Sementara enam awak kabin terdiri atas dua orang pilot dan empat orang cabin crew.
Berdasarkan data Flight Radar, pesawat tersebut hilang kontak tak lama setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta dan tak ada komunikasi saat berada di Perairan Kepulauan Seribu. Pesawat tersebut hilang sekitar satu jam setelah take off.
Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soetta Tangerang pukul 13.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pada pukul 15.15 WIB.
Editor: Ihya Ulumuddin