get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Tawuran, Surabaya Berlakukan Jam Malam Anak di Bawah 18 Tahun

Kapasitas Uji Spesimen di Labkesda Surabaya Ditingkatkan Jadi 4.000 Sampel

Senin, 20 Juli 2020 - 14:25:00 WIB
Kapasitas Uji Spesimen di Labkesda Surabaya Ditingkatkan Jadi  4.000 Sampel
Ilustrasi spesimen Covid-19. (Foto: Istimewa)

SURABAYA, iNews.id - Kapasitas pengujian spesimen di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya bakal ditingkatkan. Bahkan, di akhir bulan Agustus 2020 nanti, kapasitas pengujian lab ditargetkan mencapai 4.000 sampel. Tambahan ini untuk mempercepat proses penanganan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya.

“Di Surabaya tracing banyak, tapi tracing tidak bisa dilanjutkan dengan PCR karena keterbatasan kapasitas. Makanya saya usahakan dalam minggu pertama Agustus, lab itu bisa beroperasional. Kemudian minggu terakhir Agustus atau minggu pertama September, target saya sudah masuk ke 4.000,” kata Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas (Unand), Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Dr dr Andani Eka Putra, saat berkunjung ke Surabaya, Senin (20/7/2020).

Informasi yang dihimpun, Andani diutus langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Jawa Timur untuk berbagi pengalamannya dengan para dokter atau tim medis terkait upaya percepatan penanganan Covid-19. Hal itu berkaca dari kesuksesannya dalam menangani kasus Covid-19 di Sumatera Barat.

Pada Sabtu (18/7/2020) lalu, Andani juga sempat berdiskusi langsung dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, terkait bagaimana upaya penanganan Covid-19 di Surabaya. Khususnya kapasitas pengujian spesimen di laboratorium milik Pemkot Surabaya itu. Bahkan, ia juga sempat meninjau langsung tempat pengujian Covid-19 di Labkesda Surabaya.

Dari hasil tinjauannya itu, Andani menyatakan siap membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam meningkatkan kapasitas pengujian spesimen di Labkesda Surabaya. Menurutnya, tracing yang dilakukan Pemkot Surabaya begitu masif. Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan kapasitas pengujian sampel.

“Oleh sebab itu BNPB harus suplai semua kebutuhannya. Hari ini saya inventarisasi semua kebutuhannya (Labkesda), akan saya kirim ke Surabaya. Akan saya atur supaya bisa cepat diadakan, target kita itu,” katanya.

Selain membantu kebutuhan alat di Labkesda Surabaya, pihaknya juga menyatakan siap menambah tenaga SDM (Sumber Daya Manusia). “Jadi kita akan tambah SDM (labkesda) nanti pelan-pelan sampai 60 orang, kita latih dia. Kita libatkan teman-teman juga dari FK Unair,” ujarnya.

Sambil menunggu Labkesda Surabaya ini beroperasi maksimal, untuk sementara waktu sampel hasil tracing akan dikirim ke lab di Unand Kota Padang. Di laboratorium Unand Padang, pengujian spesimen bisa mencapai 3.000 per hari. “Kita kirim langsung (sampel dari Surabaya) ke lab di Unand Padang, InsyaAllah saya bisa bantu,” katanya.

Andani mengatakan, tingginya jumlah kasus karena banyaknya pemeriksaan yang dilakukan itu belum tentu jelek. Sebab, jumlah kasus itu tidak sama dengan jumlah kasus positif. Jika di Kota Surabaya semakin banyak jumlah kasus yang diperiksa, maka positivity rate cenderung akan turun. “Karena kita berhasil memotong penularan. Biasanya makin banyak testing, positivity rate makin turun. Sepanjang positivity rate tidak naik itu baik,” katanya.

Andani mengatakan, prinsip utama pemeriksaan Covid-19 yakni memutus mata rantai penularan. Jika yang ditemukan oleh Pemkot Surabaya itu orang-orang tanpa gejala atau gejala ringan, maka itu justru hal yang baik. “Sebab orang-orang itu yang justru berpotensi sebagai penular,” katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut