Jatim-Jepang Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Perdagangan
SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dan perdagangan dengan Jepang. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia H.E.Kanasugi Kenji di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (25/10/2021) malam.
Pada Kesempatan itu Khofifah mengajak Dubes Jepang untuk mempererat kembali kerja sama berbagai bidang khususnya pendidikan dan perdagangan, salah satunya dalam bentuk beasiswa apa saja yang bisa menaikkan keterampilan.
Menurut Khofifah hal itu penting, untuk meningkatkan kualitas ketrampilan dan SDM sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. "Kami berharap ada penguatan kerjasama di bidang pendidikan, baik berupa beasiswa, vocational training, maupun pertukaran pelajar," katanya.
Khofifah menyatakan, penguatan kerja sama bidang pendidikan juga bisa dilakukan dalam sektor kesehatan yang bersifat aplikatif dengan rumah sakit (RS) di Jatim, salah satunya bekerja sama dengan RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Jika selama ini kerja sama telah dilakukan dengan Unair dan ITS. Kami berharap agar ke depan ada penguatan kerja sama pendidikan dan layanan kesehatan antara Jepang dengan RSUD Dr Soetomo Surabaya atau RSUD lainnya," tutur Khofifah.
Sementara di bidang perdagangan, Khofifah memaparkan, menurut data BPS Jatim sejak 2017-2021, neraca perdagangan Jatim dengan Jepang menunjukkan surplus bagi Jatim, khususnya untuk periode Januari-September 2021 senilai USD1,8 miliar. Rinciannya, nilai ekspor Jatim ke Jepang sebesar 2,4 miliar USD
Sedangkan nilai impor Jatim dari Jepang sebesar 530 juta USD. "Dari sisi investasi Jepang di Jatim sejak 2010 sampai dengan semester pertama 2021 mencapai 2,88 miliar USD. Bidang usahanya beragam seperti sektor industri makanan, industri kayu, industri kertas, dan industri logam, dan industri farmasi," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin