Imbas Pelarangan Obat Sirup, Produsen Jamu di Jombang Kebanjiran Pesanan
JOMBANG, iNews.id - Produsen jamu di Kabupaten Jombang kebanjiran pesanan di tengah maraknya kasus gagal ginjal akut atipikal yang menyerang anak. Sebab, jamu penurun panas kini tengah dicari sebagai alternatif imbas pelarangan obat sirup oleh pemerintah
Salah satunya Aristi Ningsih, ibu dua anak di Desa Bareng, Kecamatan Bareng, ini sejak beberapa hari terakhir disibukkan dengan banyaknya pesanan jamu penurun panas yang dia beri merek sirup penurun panas.
"Keseharian saya memang membuat jamu herbal, berhubung banyak kasus gagal ginjal jadi saya coba bikin sirup herbal sendiri, ternyata banyak peminatnya," kata Aristi Ningsih, Rabu (26/10/2022).
Sejak kasus gagal ginjal akut pada anak mencuat, dia mengakui pesanan jamu dari konsumen meningkat hingga tiga kali lipat.
Biasanya, dia hanya menjual sedikitnya lima botol per hari. Namun kini jamu yang dia produksi bisa terjual hingga 16 botol.
Apalagi jika dibandingkan sirup penurun panas yang diproduksi secara massal oleh produsen obat, harga jamu bikinan Aristi relatif terjangkau. Dia menjual jamu tersebut seharga Rp5.000 per botol.
"Lumayan meningkat, bisa 11 sampai 16 botol sehari yang terjual," ucapnya.
Dia membeberkan, jamu bikinannya terbuat dari rempah-rempah, seperti jahe, bawang merah, bawang putih, jeruk nipis, dan madu.
Bahan-bahan tersebut kemudian diracik dan difermentasi selama delapan jam hingga siap dikonsumsi. Aneka rempah yang tercampur itu kemudian diberikan kepada anak yang menderita demam sebanyak tiga kali sehari.
Editor: Rizky Agustian