Ibu Mahasiswi Cantik yang Tewas Bunuh Diri Sampaikan Maaf, Ini Ungkapan Sedihnya
MOJOKERTO, iNews.id - Ibu kandung mahasiswi cantik Novia Widyasari Rahayu (23) masih berduka atas kepergian putri tercinta. Meski begitu, perempuan berinisial FS ini menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kasus membuat heboh tersebut.
FS memohon maaf atas seluruh informasi yang beredar terkait anaknya. Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat dan teman-teman NWR untuk mendoakan, serta memaafkan kesalahan sang anak.
"Atas kejadian semua ini, saya memohon maaf atas semua kesalahan anak saya seluruhnya," ucap FS, melalui video, (6/12/2021).
Dia mengakui bahwa anaknya depresi pascamengalami sejumlah perlakuan kurang menyenangkan dari oknum polisi bernama Randy Bagus. Bahkan FS sempat mengantarkan NWR anaknya untuk memeriksakan diri ke dokter kejiwaan.
"Pada tanggal 29 November, hari Senin itu saya bawa ke RSJ. Di RSJ itu memang dinyatakan stress atau depresi. Diberikan obat oleh dokter jiwa, memang anaknya ini tertekan sekali, sangat berat. Berkali-kali saya sudah mencegah hal yang tidak diinginkan seperti mengakhiri hidupnya," katanya.
"Kejadian ini diluar nalar dan kemampuan saya. Mohon maaf sekali, supaya ini tidak dibesar-besarkan baik di twitter atau apa pun. Memang anak saya ini bisa dikatakan sakit ya, depresi," katanya.
Dirinya membenarkan bila setelah jasad anaknya ditemukan meninggal di makam suaminya. Dia telah meminta kepada kepolisian agar tidak melakukan autopsi. Dia hanya meminta kesediaan seluruh teman-teman dan masyarakat yang mengenal anaknya untuk mendoakan, serta memaafkan kesalahannya
"Dari situ saya memang juga tidak bersedia untuk anak saya diautopsi, ataupun dilakukan tindakan lain karena ini memang sudah musibah keluarga anak saya jadi saya tidak ingin membesar-besarkan masalah ini. Saya hanya ingin doa dari panjenengan semuanya supaya dosa anak saya diampuni, begitu saja. Mohon maaf atas segala ketidaknyamanan ini dan segala yang meresahkan di masyarakat. Sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin