SURABAYA, iNews.id – Usulan menteri dari PDIP kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah final. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri telah bertemu Presiden Jokowi untuk finalisasi nama-nama calon menteri di kabinet periode 2019-2024, Kamis (17/10/2019).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sejumlah nama kader terbaik PDIP telah disodorkan kepada Presiden untuk dipilih sesuai dengan kriteria yang diinginkannya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebut 5 Pintu Rekrutmen Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
“Siapa saja yang dipilih itu hak prerogatif Presiden. Kami hanya menyodorkan saja. Yang pasti nama-nama itu sesuai kebutuhan Presiden, serta mengetahui ihwal tanggung jawab dan bidangnya,” ujar Hasto di sela acara konsolidasi partai di Kantor DPD PDIP Jatim, Jumat (18/1/2019).
Hasto membeberkan nama-nama calon menteri kabinet Jokowi 2019-2024 diambil dari lima jalur. Yakni partai politik, profesional dan fungsional, kepala daerah, aparatur sipil negara (ASN), serta tokoh nasional.
“Jadi semua berkesempatan untuk mengisi kabinet. Kepala daerah misalnya, dipilih karena mereka memiliki kematangan demokrasi. Bahkan kepemimpinan nasional juga dibentuk dari bawah. Seperti Pak Jokowi, dulu merupakan kepala daerah,” katanya.
Kemudian untuk latar belakang ASN, dipilih karena mereka biasanya memiliki kemampuan teknokrasi cukup baik.
“Misalnya untuk aspek legislasi, mengatasi tumpang tindih kebijakan atau menjalankan undang-undang pokok agrarian. Itu lebih tepat diambil dari dalam (ASN),” katanya.
Sementara, tokoh nasional dipilih karena memiliki basis legitimasi yang cukup kuat. Potensi ini sangat diperlukan Presiden dalam menjalankan pemerintahan selama lima tahun ke depan.
Hasto menambahkan, pada periode kedua ini, PDIP juga meminta kepada Presiden Jokowi untuk tidak banyak melakukan perubahan nomenklatur Kementerian.
“Perubahan nomenklatur Kementerian pasti membutuhkan energi besar. Sementara tantangan Jokowi di periode kedua ini sangat berat. Mulai dari ancaman ideologi radikal, resesi ekonomi, perang dagang Amerika-China, gejolak di timur tengah. Semuanya itu bisa berdampak pada bangsa Indonesia,” katanya.
Editor: Donald Karouw