Gunung Ijen Alami 18 Kali Gempa Vulkanik Dangkal, Status Masih Waspada
BANYUWANGI, iNews.id - Aktivitas Gunung Ijen di Banyuwanyi kembali meningkat. Berdasarkan pos pengamatan gunung api (PGA) Ijen selama Selasa (10/1/2023) hingga Rabu (11/1/2023) terjadi belasan gempa hembusan dan gempa vulkanik dangkal.
Petugas PGA Gunung Ijen Suparjan menuturkan, dari hasil pengamatan kegempaan Gunung Ijen sepanjang hari Selasa (11/1/2023) mulai pukul 00.00-24.00 WIB, terjadi 13 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-27 mm, dan lama gempa 14-33 detik.
"Satu kali gempa tornillo dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 13 detik. 18 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 1-6 mm, dan lama gempa 6-14 detik," ucap Suparjan melalui keterangan tertulisnya, pada Rabu (12/1/2023).
Suparjan menyatakan, dari sisi gempa tektonik jauh pun terjadi peningkatan dibanding sehari sebelumnya. Dimana ada sebanyak 9 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 1-46 mm, S-P 12-32 detik dan lama gempa 50-1441 detik.
"Terjadi satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm," tuturnya.
Meski mengalami peningkatan aktivitas Gunung Ijen ditegaskan Suparjan masih berstatus level II atau waspada sebagaimana ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). "Statusnya masih level II atau waspada," katanya.
Ia pun meminta masyarakat dan penambang belerang mewaspadai dua hal, pertama potensi keluarnya gas berbahaya dari danau kawah dan potensi longsor dinding kawah.
"Masyarakat, wisatawan, dan penambang diminta agar tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 kilometer dari bibir kawah," ujarnya.
Selain itu, masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Panyu Pait diminta selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya. Mereka juga diminta tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Ijen.
Rekomendasi ketiga yakni masyarakat diminta untuk menggunakan masker penutup alat pernafasan apabila mencium bau gas belerang yang menyengat.
Editor: Ihya Ulumuddin