Gubernur Khofifah Sebut Sistem Peringatan Dini Bekerja saat Gunung Semeru Erupsi

SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut, sistem peringatan dini atau early warning system bekerja saat Gunung Semeru erupsi. Bahkan, saat itu warga sekitar juga telah melakukan evakuasi dini.
Menurut Khofifah, beberapa meter di lokasi kejadian juga sudah terdapat papan petunjuk jalur evakuasi. Karenanya, mitigasi dan early warning system dari bencana erupsi sudah berjalan. Hanya saja material yang dibawa pada guguran awan panas kali ini lebih besar dari yang diprediksi
"Jadi kembali lagi, kewaspadaan jangan pernah kita underestimate dari fenomena alam, termasuk mereka yang di wilayah Semeru," ujar Khofifah, Senin (6/12/2021).
Khofifah menambahkan, upaya evakuasi dini juga terlihat dari posisi truk-truk yang berjajar dengan jarak yang cukup dekat. Ini menunjukkan bahwa mereka sedang dalam proses evakuasi. Bahkan, sebagian warga ada yang berlindung di atap rumah.
"Mohon media juga membantu proses penyampaian dari apa yang sudah dilakukan Forkopimda Lumajang dan kota/kabupaten sekitarnya yang sudah bergotong royong dan masyarakat luas," tuturnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat, erupsi Gunung Semeru ini berawal dari guguran awan panas pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB, yang mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Adapun beberapa titik lokasi pengungsi yang telah ditetapkan BPBD Jatim. Antara lain berada di Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Kamarkajang, rumah warga yang aman, Masjid Jarit, Kecamatan Candipuro. Hingga saat ini, BPBD Jatim dan Lumajang masih terus melakukan pendataan terkait jumlah pengungsi.
Editor: Ihya Ulumuddin