get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif Malang-Situbondo, Lengkap dengan Rute Aman dan Cepat Dilewati

Gubernur Khofifah Gagas Penangkaran Cenderawasih dan Kakatua di Jatim

Senin, 18 November 2019 - 01:15:00 WIB
Gubernur Khofifah Gagas Penangkaran Cenderawasih dan Kakatua di Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasa saat hadir di acara Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2019 di Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Minggu (17/11/2019). (Foto: iNews.id/Ihya' Ulumuddin)

MALANG, iNews.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggagas wisata penangkaran dan budi daya hewan langka dan lindungi di Jawa Timur. Beberapa di antaranya adalah burung Cenderawasih dan Kakatua.  

Konsep pengembangan ini telah dirancang Khofifah bersama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, dan Universitas Brawijaya (UB) Forest. Selain penangkaran satwa langka, mereka juga akan mengembangkan sektor pariwisata puspa dan agropolitan. 

Konsep gagasan tersebut disampaikan oleh Gubernur Khofifah saat hadir dalam peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tahun 2019 yang diselenggarakan di UB Forest di Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Minggu (17/11/2019).

Dalam kesempatan itu Khofifah juga melepasliarkan sebanyak tujuh ekor rusa dan lima ekor kijang di lingkungan penangkaran UB Forest. 

"UB Forest ini luasnya lebih dari 500 hektare. Sekitar tiga kilo meter ada KEK Singasari. Serta dekat juga dengan BBIB Singosari milik Kementan.  Ini  kita ingin  jadikan titik titik sinergitas. Antara KEK Singhasari yang punya kluster wisata dan UB Forest yang punya pengembangan wisata hutan, dan juga BBIB yang punya tempat penyimpanan semen beku," kata Khofifah. 

Ketua Muslimat NU ini ingin ada penangkaran yang lebih luas. Terutama untuk satwa langka yang statusnya dilindungi, agar jumlahnya terus bertambah. Seperti  burung Cenderawasih dan burung Kakatua. 

Karena itu, kata dia, Pemprov Jawa Timur akan koordinasi triangle antara BBIB - UB - KEK  untuk mengurus perizinan dan berbagai persyaratan ke pemerintah pusat. Khofifah berharap pemerintah pusat bisa memberikan izin budidaya burung Cenderawasih dan Kakatua di Jawa Timur. 

“Secara scientific saya telah diskusi dengan rektor UB sekaligus Dekan Fakultas Peternakan UB yang telah melakukan berbagai riset tentang pengembangbiakan varian burung," ujarnya.

Lantaran sistem yang digunakan adalah dengan sistem penangkaran dan budidaya, dipastikan tidak akan mengganggu habitat hewan tersebut bahkan sebaliknya akan mengembangbiakkan.

“Bahkan ini akan jadi sumber ekonomi baru. Karena jika ditangkar, dan dikembangbiakkan serta  disertifikasi maka secara regulasi  bagi  mereka yang mau memiliki hewan tersebut  keabsahannya terjamin karena  sah   cara mendapatkannya," katanya. 

Teknisnya, Khofifah menjelaskan, semen beku untuk penangkaran bisa dititipkan ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari. Untuk penelitian dan pengembangan bisa dilakukan oleh para dosen dan juga pihak dari UB Forest. 

Sinergi ini kata Khofifah sangat strategis. Khofifah bahkan menyebutnya adalah sinergi triangle lantaran juga jarak antar lokasi tiga instansi ini tidak terpaut jauh. 

"Maka kita akan godok dan  siapkan tim adhoc untuk triangle ini. Sementara ini kita telah  membahas dengan Rektor UB dan Direktur UB Forest, selanjutnya kita perluas dengan BBIB dsn KEK ," ujarnya. 

Khofifah optimistis penangkaran dan budidaya satwa langka khususnya Cenderawasih dan juga Kakatua selain melestarikan keanekaragaman hayati juga akan mendatangkan nilai ekonomi yang tinggi. 

"Karena sekarang ini banyak orang cari burung Cenderawasih tapi malah di negara lain karena di negara tersebut di tangkar, di budidayakan dan dijual secara legal.  Kenapa nggak di Indonesia kita kembangkan, kita budidayakan," katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut