Gubernur Khofifah Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Jatim dan Maluku akibat Pandemi 

SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memimpin misi dagang ke Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Kamis (2/12/2021). Agenda ini sebagai upaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi dua provinsi tersebut akibat pandemi Covid-19. 

Misi dagang dan Investasi yang digelar di The Natsepa Hotel Resort tersebut, diikuti 132 pelaku usaha. Rinciannya, 32 pelaku usaha dari Jatim dan 100 pelaku usaha dari Maluku. 

Baca Juga

Mahasiswi di Mojokerto Tewas Dekat Makam Ayahnya, Diduga Tenggak Racun karena Putus Cinta

Khofifah mengatakan, kerja sama antara Jatim dan Maluku kali ini merupakan proses resiprokal connection (hubungan saling berbalasan). Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu menyebut, dari 32 rute tol laut di Indonesia, 27 di antaranya memiliki basis di Surabaya. 

"Oleh karena itu, Pemprov Jatim saat ini tengah membangun konektivitas dengan Asosiasi Shipping Line. Ini dalam rangka memberi konektivitas yang mudah bagi eksportir dalam negeri yang melakukan perdagangan antarpulau di wilayah Indonesia timur," katanya. 

Baca Juga

Bertemu Khofifah, Pembalap Moto3 Mario Ingin Ada Sirkuit untuk Anak Muda di Jatim

Dia menambahkan, misi dagang ini juga bertujuan menjalin jaringan pasar yang berkelanjutan dan mendorong potensi komoditi yang ada di masing-masing provinsi. “Misi dagang menjadi sarana untuk menggali potensi dan kerja sama antar pelaku usaha, serta meningkatkan kerja sama strategis di sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan investasi," kata Khofifah.

Baca Juga

4 Sosok Perempuan Ini Duduki Posisi Penting di Era Kerajaan Mataram Kuno 

Untuk komoditi yang jual dari Jatim antara lain, produk hasil pertanian dengan varietas beras, jagung, bibit tanaman, olahan rempah, sayur dan buah. Selain itu terdapat pula hasil pertanian diantaranya kubis dan kentang. Hasil peternakan diantaranya telur, olahan daging, daging, ayam potong, olahan ikan. 

Sedangkan produk hasil perkebunan antara lain kakao dan olahannya, coco fiber, coco peat, rokok, gula, olahan singkong, bawang merah, olahan biji kopi dan aneka keripik, serta hasil produk kelautan diantaranya aneka hasil laut.

Tak hanya itu, terdapat pula kerajinan kulit ukir, sepatu, tas perempuan, peralatan dapur, kerajinan kuningan, fashion/aksesoris, produk mie keriting dan pupuk. Di sisi lain, komoditi beli dari Jawa Timur antara lain rempah, kopra, ikan, cengkeh dan lain sebagainya. Hingga pukul 17.18 WIT, total transaksi antara Jatim-Maluku mencapai Rp232,74 miliar. 

Sementara itu, Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail berharap, misi dagang dan investasi ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan kedua daerah. "Misi dagang ini adalah cermin dari pentingnya mendukung kebutuhan antara dua pemerintah daerah. Jatim sebagai provinsi yang banyak memiliki pengusaha besar. Kami berharap dapat berinvestasi di Maluku," ujarnya.

Editor: Ihya Ulumuddin