Enggan Berpolemik, PDIP Serahkan Kasus Video Joget Wali Kota Blitar ke Polisi 

BLITAR, iNews.id - DPC PDI Perjuangan Kota Blitar enggan berpolemik atas video joget Wali Kota Blitar Santoso. Partai pengusung Santoso di Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) 2020 ini memilih menyerahkan kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan itu kepada polisi. 

"Kami ikuti aturan yang berlaku mas," ujar Ketua DPC PDI P Kota Blitar Sahrul Alim, Selasa malam (9/3/2021). 

Baca Juga

8 Fakta 2 Mahasiswa UIN Malang Tewas saat Diklat Masuk Perguruan Silat 

Respons ini disampaikan Syahrul menanggapi kasus acara syukuran Wali Kota Blitar Santoso yang menjadi polemik. Pasalnya, acara tersebut digelar tanpa protokol kesehatan. 

Meski begitu, Syahrul sangat menyayangkan adanya kegaduhan tersebut. "Bila kejadian itu benar, sangat disayangkan," katanya. 

Baca Juga

Emil Akui Ada Pengurus Demokrat di Jatim yang Terlibat KLB Deliserdang  

Sementara Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan, sebanyak 15 orang peserta pesta tasyakuran telah menjalani tes swab di puskesmas. Mereka yakni para relawan pemenangan pasangan Santoso-Tjujuk Sunario dalam pilkada 2020. 

Baca Juga

3 Bandar Narkoba Tertangkap, 1 Pelaku Diduga Penyetor Upeti kepada Oknum Polisi  

Terkait dugaan pelanggaran prokes tersebut, polisi telah memeriksa lima orang, yakni unsur panitia acara, relawan dan satgas Covid-19. Hasilnya, pesta tasyakuran  di gedung Kusumo Wicitro, komplek rumah dinas wali kota, tidak pernah mengajukan izin. 

Tak hanya itu, polisi juga berencana memanggil wal kota Blitar Santoso atas kasus ini. Namun, prosesnya masih menunggu hasil gelar perkara. Yudhi memastikan  Wali Kota Blitar Santoso akan kooperatif . Saat ini polisi masih mengembangkan penyelidikan terkait ada tidaknya pelanggaran pidana tipiring dan lainnya. 

Diketahui, video Wali Kota Blitar Santoso Joget bersama biduan seksi viral di media sosial. Pada rekaman video berdurasi 4 menit 28 detik, Santoso terlihat tidak mengenakan masker. Santoso bernyanyi, berjoget sekaligus menyawer sejumlah biduan wanita berpenampilan seksi. 

Editor: Ihya Ulumuddin