Diduga Terjadi Mutasi Covid-19 di Blitar, ASN yang Dinyatakan Sembuh Kembali Positif
BLITAR, iNews.id - Seorang pasien positif Covid-19 di Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim) yang sebelumnya dinyatakan sembuh, kembali terkonfirmasi positif. Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar menilai, kasus reinfeksi (terinfeksi ulang) yang pertama ini diduga akibat mutasi virus.
"Kasus rerinfeksi ini diduga akibat mutasi virus," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti, Jumat (20/11/2020).
Pasien rerinfeksi ini merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Blitar. Pada bulan Agustus atau empat bulan sebelumnya, yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19. Setelah menjalani perawatan dan mengikuti protokol kesehatan, pasien dinyatakan sembuh.
Hasil swab test lanjutan pasien tersebut dinyatakan negatif. Sejak itu, dia dibolehkan kembali beraktivitas seperti biasa.
Namun belum lama ini, yang bersangkutan kembali mengeluhkan gejala serupa. Hal itu menyusul adanya satu orang ASN di lingkungan kerjanya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Untuk memastikan kesehatannya, ASN yang memiliki komorbit (penyakit penyerta) typoid (tipus) itu ikut swab test. Hasilnya ternyata positif Covid-19.
“Dan itu mengejutkan," kata Krisna Yekti.
Pada kasus yang pertama kali di Kabupaten Blitar ini, petugas juga menemukan kondisi kesehatan pasien yang berbeda dari positif sebelumnya. Dibanding saat terinfeksi yang pertama, kondisi kesehatan pasien pada reinfeksi ini, lebih buruk. Hal itu yang memunculkan asumsi, mutasi Covid-19 lebih ganas dari virus awal.
"Diduga lebih ganas (mutasi Covid-19). Saat ini yang bersangkutan dirawat di RSUD Mardi Waluyo Blitar," kata Krisna Yekti.
Dalam dugaan terjadinya mutasi Covid-19 tersebut, Krisna menyodorkan sejumkah bukti komparasi kasus. Dia membandingkan fenomena penularan Covid-19 di Kabupaten Blitar yang terjadi di periode awal.
Kalau kasus di awal, seseorang yang berkontak erat dengan pasien positif berstatus orang tanpa gejala (OTG), seringkali tidak tertular. "Dulu, saat diswab hasilnya negatif," kata Krisna Yekti.
Berbeda dengan saat ini, setiap orang yang pernah berkontak erat dengan pasien positif OTG, bisa dipastikan hasil swab testnya juga positif. Karenannya, saat ini di Kabupaten Blitar banyak muncul klaster keluarga dan pondok pesantren. Salah satuny kasus yang terjadi di Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulon.
"Setelah ada seseorang yang meninggal dunia karena positif Covid-19, anggota keluarga lain saat diswab juga positif," kata Krisna Yekti.
Tercatat hingga 19 November, dari jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blitar 991 kasus. Sebanyak 854 orang di antaranya sembuh. Sisanya 76 orang meninggal dunia, 28 menjalani perawatan di rumah sakit dan selebihnya diisolasi.
Krisna mengatakakan, dengan dugaan adanya mutasi virus Covid-19 tersebut, pasien yang sebelumnya dinyatakan sembuh, tidak serta merta menjadi kebal. Mereka yang telah sembuh, tetap harus waspada.
Anggapan mereka yang pernah tertular Covid-19 dan sembuh akan kebal, terbukti tidak benar. Masyarakat harus tetap menerapkan protokolo kesehatan dengan ketat.
“Katanya kebal itu tidak benar," katanya.
Editor: Umaya Khusniah