MALANG, iNews.id - Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro, mengaku tetap ikhlas membantu M Rusdi (17) yang mengaku sebagai Aremania telantar selama 11 hari di Stadion Kanjuruhan. Belakangan, Rusdi diduga berbohong mengenai situasi yang dialaminya dan bukan korban Tragedi Kanjuruhan.
"Kami memang hanya berniat menolong, ya sudah tidak ada masalah," kata Kuncoro, Sabtu (15/10/2022).
Tim Gabungan Aremania Terima Laporan Korban Tragedi Kanjuruhan Ditagih Biaya saat Berobat
Sebelumnya, Kuncoro bersama kapten tim Arema FC Johan Ahmat Farizi dan Jayus Hariono sempat menemui Rusdi yang mengaku menjadi korban tragedi dan terlantar selama 11 hari di area Stadion Kanjuruhan, Malang, karena tidak berani pulang ke Probolinggo.
Menurut pengakuan Rusdi, saat tragedi terjadi Sabtu (1/10/2022) lalu, dia bersama tiga rekannya datang ke Stadion Kanjuruhan untuk menonton laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Masih menurut pengakuannya, tiga rekannya menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi itu.
Kondisi Mata Aremania Masih Merah akibat Terpapar Gas Air Mata Pascatragedi Maut Kanjuruhan
Setelah pengakuan Rusdi tersebut tersebar di sejumlah media sosial, Aremania yang mengetahui hal itu kemudian memberikan pertolongan kepada Rusdi. Perhatian juga diberikan oleh Kuncoro dan sejumlah pemain Singo Edan.
Rusdi akhirnya setuju untuk tinggal di Pondok Pesantren Rejo Darul Musthofa, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, atas bantuan dari Aremania. Namun ternyata, apa yang diceritakan oleh Rusdi tersebut adalah kebohongan.
Trauma Berat, Aremania Ini 11 Hari Keliling Stadion Kanjuruhan Tak Mau Pulang Rumah
Seorang pendamping dari Santri Embongan Ponpes Rejo Darul Musthofa, Fakih Pilihan, mengatakan saat ini Rusdi sudah tidak lagi berada di pondok pesantren tersebut. Dia telah dibawa oleh rekan-rekan Aremania ke RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat, Lawang.
"Kemarin, Rusdi memang ke sini, tapi setelah ada kabar dari pihak Probolinggo bahwa Rusdi itu tipu-tipu, kita sudah serahkan ke RSJ Lawang. Jadi teman-teman Aremania menjemput ke sini, dan membawanya ke RSJ Lawang," ujarnya.
Penjual Dawet Viral tentang Tragedi Kanjuruhan Nangis Minta Maaf ke Aremania, Ini Penampakannya
Dia mengaku awalnya tidak menaruh rasa curiga kepada Rusdi yang mengaku kehilangan tiga orang rekannya dalam tragedi Kanjuruhan itu. Pondok pesantren, memiliki hubungan erat dengan Aremania dan sering menampung orang yang membutuhkan bantuan.
"Kami dapat informasi pertama dari Probolinggo, kemarin memang ada klarifikasi bahwa yang bersangkutan sering hilang dan bepergian kemana-mana. Tapi tujuan kami hanya menampung orang yang trauma," ujarnya.
Foto 2 Gadis Cantik Aremania Menderita Mata Merah akibat Terkena Gas Air Mata
Meskipun pihak pondok pesantren tersebut juga telah menjadi korban kebohongan Rusdi, namun pihaknya tetap akan memberikan bantuan kepada orang-orang yang mengalami trauma, termasuk karena disebabkan tragedi Kanjuruhan.
"Kami tidak kapok, karena kami memang menampung anak-anak terlantar, orang yang trauma dan lainnya. Siapapun yang butuh bantuan, kami siap menampung," ujarnya.
Editor: Rizky Agustian