get app
inews
Aa Text
Read Next : 7 Tempat Staycation di Pantai Carita dengan Penginapan Unik dan Nyaman untuk Liburanmu

Desa Unik di Probolinggo Jatim, Bebas Maling, Pesona Bawah Laut hingga Jejak Wali

Minggu, 16 November 2025 - 12:10:00 WIB
Desa Unik di Probolinggo Jatim, Bebas Maling, Pesona Bawah Laut hingga Jejak Wali
Desa Gili Ketapang di Probolinggo menawarkan pesona alam bawah laut yang menakjubkan. (Foto: ist)

PROBOLINGGO, iNews.idDesa unik di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini pantas dijuluki kampung teraman. Saking amannya, warga di desa ini nyaris tidak pernah mengalami kasus pencurian motor (curanmor) maupun pencurian hewan (curhewan).

Masyarakat di des aini pun hidup tenang dan nyaman tanpa perlu khawatir kehilangan barang berharga maupun hewan ternaknya. Hal ini menjadi anomali di tengah maraknya kasus pencurian sepeda motor 9curanmor) maupun pencurian hewan ternak.

Desa tersebut juga memiliki keindahan alam yang menakjubkan dengan pemandangan lautan lepas. Bagi Anda yang penarasaran maupun ingin singgah ke desa tersebut, berikut ulasannya.

Desa Unik di Probolinggo

Desa yang dimaksud adalah Desa Gili Ketapang, di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Dilansir dari laman desagiliketapang, Pulau Gili ini dulunya merupakan bagian dari sebuah desa yang bernama Desa Ketapang.

Kemudian dikisahkan pada zaman dulu, terjadilah peperangan diantara seorang penyebar agama Islam pertama di Jawa Timur dengan Suku Dayak. Suku Dayak ialah suku yang mendiami Desa Ketapang tersebut, sedangkan ulama yang menyebarkan agama Islam pertama di Jawa Timur bernama Syech Maulana Ishaq.

Goa Kucing di Desa Gili Ketapang, Probolinggo diyakini merupakan jejak petilasan Syech Maulana Ishaq, salah seorang Walisongo penyebar agama Islam di Jawa. (Foto: ist)
Goa Kucing di Desa Gili Ketapang, Probolinggo diyakini merupakan jejak petilasan Syech Maulana Ishaq, salah seorang Walisongo penyebar agama Islam di Jawa. (Foto: ist)

Kemudian beliau menancapkan tongkat sakti yang dimilikinya yang akhirnya membuat desa tersebut terbelah menjadi dua bagian. Di mana bagian daratan yang satunya hingga ke tengah laut. Oleh karena itu, pulau ini diberi nama Gili Ketapang karena berasal dari Desa Ketapang. Di Pulau indah ini terdapat sebuah gua yang bernama Gua Kucing, diyakini oleh masyarakat sekitar bahwa gua tersebut merupakan tempat petilasan dari Syech Maulana Ishaq. 

Gili Ketapang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Pulau ini memiliki posisi strategis di perairan utara Probolinggo. Beragam destinasi bisa dijumpai di desa ini seperti Goa Kucing yang memadukan keindahan alam dan nilai tradisi masyarakat lokal.

Wisata ini menawarkan perjalanan trekking melalui hutan menuju goa yang unik. Wisatawan yang suka keindahan bawah laut juga bisa melakukan snorkeling di Gili Ketapang dengan menawarkan pengalaman menyelam dengan pemandangan bawah laut yang menakjubkan.

Tidak Ada Kasus Pencurian

Fenomena ini terlihat jelas dalam keseharian masyarakatnya. Mayoritas warga yang berprofesi sebagai nelayan tampak memarkir sepeda motor mereka di sembarang tempat.

Pemandangan Desa Gili Ketapang, Probolinggo dari udara. Di desa ini tidak pernah terjadi kaus pencurian. (Foto: ist)
Pemandangan Desa Gili Ketapang, Probolinggo dari udara. Di desa ini tidak pernah terjadi kaus pencurian. (Foto: ist)

Bahkan, pemandangan kunci yang masih menancap di kontak kendaraan menjadi hal lumrah, tanpa ada rasa khawatir akan hilang. Hal yang sama berlaku untuk hewan ternak. Kambing peliharaan dibiarkan berkeliaran bebas tanpa takut dicuri. 

Menurut Kepala Desa Gili Ketapang, Munir, apabila terjadi kesalahpahaman atau motor/hewan ternak tertukar, masalah tersebut cukup dimediasi secara sederhana oleh Ketua RT hingga Kepala Desa.

“Ya, jadi kalau misalnya ada barang atau sepeda motor yang tertukar dimusyarawahkan dengan warga,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Rico Yumasri, menjelaskan bahwa faktor utama keamanan desa ini adalah letak geografisnya. 

Gili Ketapang merupakan sebuah pulau, yang artinya, untuk keluar masuk desa, setiap orang harus menyeberangi lautan. Hambatan geografis ini menjadi penjaga alami desa. 

Selain itu, faktor kearifan lokal juga berperan besar. Desa seluas 68 hektar dengan populasi sekitar 8.000 jiwa ini dikenal memiliki masyarakat yang taat beragama. Dilaporkan bahwa 80 persen penduduknya sudah pernah menunaikan ibadah haji, mencerminkan kuatnya nilai moral dan kejujuran yang dipegang teguh.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut