Deretan Kuliner Ekstrem Bikin Merinding, dari Tarantula, Embrio Bebek hingga Sup Telur Semut
JAKARTA, iNews.id - Setiap negara di dunia memiliki ciri khas masing-masing, termasuk kuliner. Beberapa bahkan sangat terkenal karena makanannya yang ekstrem dan menjadi bagian dari tradisi unik di negara tersebut.
Kuliner ekstrem ini terbuat dari serangga beracun seperti kalajengking dan tarantula yang banyak spesiesnya tergolong berbahaya. Ada pula telur serangga yang dimasak sebagai sup yang dianggap sebagai makanan lezat dan bergizi.
Namanya kuliner ekstrem, makanan ini membuat banyak orang ngeri, jijik hingga mungkin muntah. Namun, ada pula yang akhirnya memberanikan diri mencoba mencicipi, terutama jika sedang berwisata ke negara tersebut.
Kota Krong Siem Reap di Kamboja terkenal dengan beragam kuliner ekstrem yang tak lazim dimakan. Salah satunya adalah kalajengking.
Jenis hewan beruas ini biasanya digoreng terlebih dahulu sebelum dimakan. Meskipun begitu, bagian luar hewan ini seperti capitnya masih terasa agak keras.

Selain kalajengking, ada juga tarantula yang dijual. Walau terlihat sangat menyeramkan, nyatanya tak sedikit masyarakat bahkan turis asing yang sengaja datang demi menyantap makanan ini.
Embrio bebek atau yang dikenal dengan sebutan balut, merupakan makanan khas dari Filipina. Seperti namanya, bahan dasar makanan ini adalah embrio bebek yang sudah dierami selama 14 – 21 hari dan janinnya telah muncul.

Sebelum disajikan, balut direbus terlebih dahulu. Bagi masyarakat Filipina, balut adalah makanan lezat dengan cita rasa gurih dan cukup menjadi primadona.
Bagi pencinta keju, casu marzu mungin sudah tidak asing lagi. Casu marzu adalah keju fermentasi yang berasal dari Sardinia, Italia.

Casu marzu dinobatkan sebagai keju paling berbahaya di dunia oleh Guinness World Record di tahun 2009. Keju ini terbuat dari susu domba dan dijemur di bawah sinar matahari. Di situlah lalat menghampiri dan bertelur hingga muncul belatung.
Shirako adalah makanan khas Jepang berbahan dasar sperma ikan. Makanan ini menjadi kegemaran warga Jepang karena rasanya yang dinilai sangat lezat.

Biasanya, jenis ikan yang diambil kantung spermanya untuk dikonsumsi adalah ikan puffer, salmon, dan cod. Dari ketiganya, sperma ikan cod yang paling menjadi primadona.
Gaeng Kai Mot Daeng adalah nama lain dari sup telur semut khas Laos. Telur-telur semut ini memberikan sensasi asam ketika pecah di mulut orang yang menyantap.

Dalam penyajiannya, up telur semut ini biasa dipadukan dengan ikan gabus, bawang putih, serai, tomat, kaldu ikan, dan daun kemangi. Banyak turis mancanegara mengaku sengaja datang ke Laos untuk menyantap Gaeng Kai Mot Daeng ini.
Bagi masyarakat Gunung Kidul, mengonsumsi belalang bukanlah hal aneh. Namun bagi sebagian orang, ini kuliner ekstrem dan bikin ngeri.
Demi menambah cita rasa, sebelum digoreng bersama aneka bumbu, belalang dibersihkan dari kotoran tubuhnya. Belalang biasanya disajikan dengan cara digoreng. Makanan ini juga sudah menjadi favorit di kalangan wisatawan.

Penganan ekstrem ini ternyata mengandung gizi yang tinggi. Berdasarkan artikel berjudul ‘Potensi Serangga Hutan Sebagai Bahan Pakan Alternatif’, dalam Jurnal Galam Vol 1, Agustus 2020, disebutkan bahwa belalang yang dikonsumsi secara mentah mengandung protein sebesar 26,8 persen.
Sementara itu, jumlah proteinnya akan meningkat menjadi 62,2 persen bila dikonsumsi secara kering. Seluruh bagian tubuh belalang juga dapat dikonsumsi sehingga tidak ada yang tersisa.
Editor: Maria Christina