Depresi Anak Meninggal, Janda Muda di Mojokerto Ditemukan Tewas Gantung Diri

MOJOKERTO, iNews.id - Warga Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur digegerkan dengan penemuan jasad seorang janda muda berinisial S (25) yang tewas gantung diri di sebuah warung lesehan. Diduga perempuan warga Punging, Mojokerto ini depresi setelah anaknya meninggal.

Perempuan ini ditemukan tergantung di kamar belakang warung lesehan. Sebelum ditemukan tewas, korban mengalami sakit dan stress setelah anaknya yang berusia tiga tahun pekan lalu meninggal. 

Baca Juga

Cianjur Heboh, Ibu Muda Nekat Gantung Diri usai Video Call dengan Suami

“Benar ada warga yang meninggal karena gantung diri,” kata, Kapolsek Ngoro, Kompol Imam Mahmudi, Sabtu (25/11/2023). 

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh orang tuanya. Saksi melihat kamar korban dalam kondisi terkunci sejam semalam. Saksi sempat memanggil korban namun tida ada respons. Akhinya pintu kamar didobrak dan korban ditemukan tewas gantung diri. 

Baca Juga

Mahasiswa IAIN Curup Tewas Gantung Diri, sempat Diminta Tak Lanjutkan Kuliah gegara Biaya

“Korban ini ditemukan tergantung di kamar belakang dekat dapur. Dari pemeriksaan medis tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” katanya. 

Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus ini. Dari keterangan sejumlah saksi, korban sempat depresi setelah anaknya meninggal. Korban sempat jatuh sakit sedangkan posisinya janda setelah bercerai dengan suaminya. 

Baca Juga

Bangun Tidur, Warga Gunungkidul Temukan Ibunya Tewas Gantung Diri di Kandang Kambing

“Dugaan awal depresi karena tiga pekan lali anaknya meninggal,” katanya.

Salah seorang warga, Rifai mengatakan, korban sempat mengeluh sakit setelah anaknya meninggal. Dia juga sempat mendatangi petugas medis untuk minta diinfus tetapi di rumah. 

“Karena permintaan itu ditolak, dia sempat mengancam akan bunuh diri,” katanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dan Polres Mojokerto, tidak ditemukan  tanda-tanda penganiayaan. Jasad korban kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. 

Editor: Kuntadi Kuntadi