Datangi Ponpes di Sampang, Polda Jatim: Tidak Ada Penyekapan Polisi

SAMPANG, iNews.id – Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan tidak ada penyekapan polisi di Pondok Pesantren Darul Amin di Robatal, Sampang. Klarifikasi itu disampaikan Truno seusai berkunjung pondok tersebut, Kamis (27/8/2020).
“Saya sudah datang dan mendengar langsung dari pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin, bahwa tidak ada penyekapan. Justru yang terjadi pihak ponpes menyelamatkan anggota polisi,” kata Truno seusai bertemu pengasuh Ponpes Darul Amin, KH Abdul Malik.
Dia mengatakan, apa yang terjadi di Ponpes Darul Amin saat pengungkapan kasus narkoba, hanya kesalahpahaman saja, seolah-olah ada polisi yang disekap. Sayangnya, informasi tidak tepat tersebut cepat menyebar. Informasi itu lantas berkembang di media sosial dan bertambah bias.
“Maka kami imbau masyarakat jangan mudah percaya dan terprovokasi pada media sosial yang menebar kebohongan atau fitnah,” ujarnya.
Trunoyudo mengatakan, selama ini hubungan polisi (Polda Jatim) dengan ulama dan pesantren sangat baik. Polisi selalu melindungi dan menjaga ulama yang telah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Pesantren juga selalu membantu tugas kepolisian dalam memelihara kamtibmas, terutama pemberantasan narkoba. Semua itu bagian dari syiar (islam),” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin Sumber Telor, Desa Pandiyengan, KH Abdul Malik berterima kasih atas kunjungan Polda Jatim. Sebab selain untuk keperluan silaturahmi, kunjungan tersebut juga untuk meluruskan informasi keliru yang berkembang di masyarakat, tentang penyekapan polisi.
“Jadi memang tidak ada penyekapan. Yang ada, kami menyelamatkan polisi dari provokasi di lapangan. Karena itu, saya meminta kepada semua elemen agar pemberitaan bisa diluruskan dan jangan diubah. Semua harus sesuai fakta di lapangan,” ujarnya.
Diketahui, dua anggota polisi dikabarkan disekap para santri di sebuah pondok pesantren di Sampang Madura. Penyekapan dilakukan karena ada dugaan rekayasa dalam pengungkapan kasus narkoba yang melibatkan santri.
Editor: Ihya Ulumuddin