SIDOARJO, iNews.id – Cuaca ekstrem yang melanda beberapa kawasan di Jawa Timur (Jatim) beberapa waktu belakangan ini membuat petani buah seperti melon merugi. Hasil panen mereka turun hingga 50 persen.
Seperti petani melon yang berada di Dusun Rame, Desa Pilang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo ini. Mereka mengaku, jika dalam cuaca normal, bisa memanen hingga 20 ton, kini hanya bisa mencapai 10 ton saja
Sawah Petani di Maros Terendam Banjir, Petambak Ikan Khawatir Kolam Meluap
Nilai yang dihasilkan petani hanya Rp60 juta, padahal untuk modal awal, mereka menghabiskan dana Rp80 juta. Meski merugi, petani hanya bisa pasrah dan berharap cuaca ekstrem segera berakhir.
Salah satu petani melon, Hariono, untuk lahan seluas 7.500 meter persegi, pendapatannya menurun hingga 50 persen. Menurutnya, penurunan hasil panen tersebut akibat curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini.
Transformasi Pertanian, Perhepi Soroti 70 Persen Petani Lulusan SD
“Curah hujan tinggi membuat kerusakan pada daun dan batang tanaman melon,“ katanya.
Meski mengalami kerugian, petani mengaku masih bersyukur karena persediaan melon di pasaran sudah menipis. Akibatnya melon dari petani tetap laku di pasaran.
“Untungnya melon di pasaran sedang kosong, kalau tidak, petani makin rugi,” katanya.
Editor: Umaya Khusniah