Cuaca Buruk, Pencarian 5 ABK TB Mitra Jaya XIX Dihentikan Sementara 

SURABAYA, iNews.id - Proses pencarian lima anak buah kapal (ABK) TB Mitra Jaya XIX di Perairan Gresik dihentikan sementara. Pasalnya, petugas gagal menarik bangkai kapal karena cuaca buruk. 

Sejak tiga hari terakhir terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di Perairan Gresik. Kondisi ini tidak memungkinkan bangkai kapal TB Mitra Jaya XIX untuk dibalik dan ditarik sesuai rencana awal tim SAR Gabungan.

Baca Juga

Gubernur Khofifah Minta Vaksinasi Covid-19 Kota Mojokerto Dipercepat 

Bahkan, kapal TB Mitra Jaya VII yang digunakan untuk menarik bangkai kapal sebelumnya pun juga turut kandas akibat angin kencang dan gelombang tinggi.

"Kami belum bisa melakukan pencarian ditempat yg dicurigai terdapat korban karena kapal belum berhasil ditarik dan dibalikkan kembali karena Tug boat yang rencananya akan dikirim dari Pelabuhan Gresik untuk menarik bangkai kapal belum kunjung tiba di lokasi," katanya, Senin (1/2/2021).

Baca Juga

515 KTP Pelanggar PPKM di Kota Mojokerto Segera Diblokir

I Wayan menjelaskan, awalnya rencana pencarian atas lima korban akan dilakukan ketika kapal TB Mitra Jaya XIX dapat dibalik. Tujuannya, tim rescuer bisa melakukan pencarian hingga ke bagian dalam kapal yg telah tertanam di pasir laut.

Baca Juga

Razia PPKM, Satgas Covid-19 Sidoarjo Tindak 15 Pelanggar di Bungurasih

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya, Hari Adi Purnomo, menegaskan meski cuaca buruk, tidak menutup kemungkinan operasi pencarian untuk dibuka kembali.

“Kami tetap melakukan pemantauan dan koordinasi dengan unsur terkait seperti pemilik kapal, Polair, KPLP, Syahbandar, dan masyarakat sekitar serta bila ada tanda-tanda korban maka operasi SAR akan dibuka kembali," katanya. 

Diketahui, Kapal TB Mitra Jaya XIX pertama kali terbalik karena ditabrak oleh KM Tanto Bersinar di perairan Karang Jamuang. Sebanyak tiga ABK TB Mitra Jaya XIX berhasil selamat sedangkan lima orang lainnya belum berhasil ditemukan hingga saat ini. 
Attachments area

Editor: Ihya Ulumuddin