get app
inews
Aa Text
Read Next : Pohon Tumpang Timpa Mobil di Bojonegoro, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Covid-19 Terus Turun, Belajar Tatap Muka untuk SMA di Jatim Diperluas

Jumat, 13 November 2020 - 14:40:00 WIB
Covid-19 Terus Turun, Belajar Tatap Muka untuk SMA di Jatim Diperluas
Sejumlah pelajar memanfaatkan fasilitas perpustakaan Surabaya, Senin (9/11/2020).  (Foto:SINDONews/Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Jatim) terus memperluas belajar tatap muka untuk jenjang SMA sederajat di Jatim. Kebijakan ini dilakukan karena kasus aktif Covid-19 di beberapa wilayah di Jatim terus menurun.

“Kasus Covid-19 terus menurun. Bahkan sekarang sudah tidak ada lagi kabupaten/kota di Jatim yang berstatus zona merah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wakhid Wahyudi, Jumat (13/11/2020).

Wakhid mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan evaluasi dan uji coba pembelajaran tatap muka sejak 18 Agustus 2020. Hasilnya uji coba berjalan dengan baik.

“Karena itu kapasitasnya kami tingkatkan," katanya.

Untuk kapasitas terbaru, jumlah SLB yang dapat melakukan uji coba pembelajaran tatap muka sebanyak 10 persen dari jumlah SLB yang ada di wilayah masing-masing. Sedangkan SMA dan SMK mendapat jatah lebih besar. SMA mendapat tambahan 20 persen dari jumlah SMA yang ada disetiap kabupaten atau kota dan SMK 35 persen.

“Uji coba tatap muka tetap harus mendapat surat rekomendasi dari Satgas Covid-19 kabupaten atau kota tersebut,” kata pria asal Lamongan ini.

Di sisi lain, bagi sekolah yang belum mendapatkan rekomendasi melaksanakan pembelajaran tatap muka sudah siap menjalankan.

Kepala Sekolah SMK Ketintang, Agung Nugroho, mengatakan saat ini pihaknya sudah menyiapkan infrastruktur menghadapi pembelajaran di era new normal. Hanya saja, belum berani menggelar pembejaran tatap muka karena belum ada instruksi.

“Jika sudah ada instruksi dari pusat atau dari pihak dinas provinsi, Insyaallah akan kita komunikasikan dengan pihak orang tua.Kami juga akan melakukan simulasi serta sosialisasi baik ke orang tua dan peserta didik untuk teknis pelaksanaannya,” katanya.

Menurut Kepala SMKN 6 Surabaya, Bahrun, pembelajaran tatap muka diperlukan khususnya bagi SMK kelas XII. Hal itu menjadi penting agar siswa yang akan lulus bisa merasakan langsung pembelajaran praktik di sekolah yang sesuai dengan industri.

“Kalau materi bisa secara daring. Tetapi praktik sebagai kompetensi siswa SMK ini butuh pembelajaran tatap muka,” tuturnya.

Pembelajaran tatap muka di sekolah ternyata juga sudah dirindukan oleh pelajar jenjang SD dan SMP. Saking rindunya, tidak sedikit siswa yang memaksakan diri datang ke sekolah. Itu dilakukan sekadar untuk mengobati rasa kangen pada teman dan para guru.

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD Khadijah Wonorejo Surabaya, Muhammad Iqbal. Peserta didiknya sebagian pernah mendatangi sekolah karena ingin bertemu guru. “Tapi, sebagian orang tua siswa masih banyak yang khawatir muncul klaster baru, jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Ika Wahyuning mengaku sudah kewalahan mendampingi anaknya belajar daring. Perempuan yang akrab disapa Iik ini ingin pembelajaran tatap muka segera dibuka, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Saya setuju kalau sekolah dibuka lagi. Sebagai wali murid aku wis ga sanggup dampingi. Ga eroh sampek kapan materine corona iki,” katanya dalam bahasa Jawa.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut