Cerita Rakyat Jawa Timur, Cindelaras dan Ayam Saktinya

LAMONGAN, iNews.id - Cerita rakyat Jawa Timur, Cindelaras dan ayam saktinya. Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki segudang cerita rakyat. Berbagai pesan moral disampaikan melalui cerita rakyat ini, salah satunya cerita Cindelaras dan ayam saktinya.
Cerita Cindelaras dan ayam saktinya itu mengajarkan kepada kita apa arti dari kesabaran atas cobaan yang diberikan. Kesabaran sang permaisuri yang telah difitnah oleh sang selir akibat rasa cemburunya.
Lantas bagaimanakah cara Cindelaras untuk membuktikan hal tersebut? Kami telah merangkum Cerita Rakyat Jawa Timur, Cindelaras dan ayam saktinya pada Rabu (15/11/2021).
Alkisah, di Kerajaan Janggala, terdapat seorang raja bernama Raden Putra yang gemar menyabung ayam. Raden Putra selalu memenangkan pertandingan, sehingga dia mempunyai banyak ayam dari para lawannya yang kalah bermain dengannya.
Raden Putra memiliki seorang permaisuri dan seorang selir. Namun, karena kebaikan hati dari sang permaisuri, dia pun lebih dicintai oleh Raden Putra.
Rupanya hal tersebut menimbulkan kecemburuan pada sang selir, hingga suatu hari sang permaisuri hamil. Sang selir dan tabib berencana untuk mengusir permaisuri dengan memfitnahnya. Sang selir pun berpura-pura sakit dan mengatakan bahwa ini akibat dari makanannya yang telah diracuni oleh permaisuri.
Raden Putra pun percaya dengan selir. Akhirnya Raden Putra menyuruh pengawalnya untuk membawa permaisuri ke hutan dan membunuhnya.
Namun setelah sampai di hutan, para pengawal tahu bahwa permaisuri telah difitnah. Akhirnya mereka memalsukan kematian permaisuri dengan cara membunuh rusa dan mengambil jantungnya.
Waktu berlalu dan permaisuri telah melahirkan seorang putra bernama Cindelaras. Cindelaras juga suka menyabung ayam hingga suatu hari ayamnya berkata "Tuanku Cindelaras tinggal di hutan rimba, siapa sangka dia adalah keturunan Raden Putra".
Cindelaras pun terkejut dan dia menanyakan bagaimana kebenaran kepada ibunya. Akhirnya sang permaisuri pun bercerita semuanya kepada Cindelaras. Cindelaras pun merasa geram kepada sang selir dan tabib. Dia pun berencana untuk membuktikan bahwa ibunya tidak bersalah.
Cindelaras pun berusaha mendekati Raden Putra dengan cara ia jago dalam menyabung ayam. Hingga suatu hari dia dipanggil oleh Raden Putra dan mengajaknya untuk bertanding.
"Wahai Tuanku, jika hamba menang bolehkah seluruh kerajaan Jenggala ini milikku?" tanya Cindelaras.
"Boleh saja, tapi kalau ayamku yang menang, maka ayammu akan jadi milikku hahah" kata Raden Putra.
Pertandingan pun dimulai. Ayam Cindelaras melawan ayam Raden Putra dengan lihai hingga terlihat ayam Raden Putra melemah. Ayam Cindelaras pun berkata dengan lantang, "Tuanku Cindelaras tinggal di hutan rimba, siapa sangka dia adalah keturunan Raden Putra".
Mendengar hal tersebut, Raden Putra pun terkejut. Langsung dia memanggil selir dan tabibnya. Teriakan ayam itu benar-benar membuat Raden Putra sadar bahwa dia telah dihasut oleh tabib dan selirnya.
Saat itu juga Raden Putra murkan dan mengusir selir dan tabib dari istana. "Jadi selama ini kalian berbohong padaku? Sudah, aku tidak mau penjelasan kalian lagi. Keluar dari sini,"
Berakhirlah cerita rakyat Jawa Timur, Cindelaras dan ayam saktinya. Berdasarkan cerita ini, kita dapat mengambil hikmah bahwa kita tetap harus bersabar dalam menghadapi cobaan yang telah diberikan.
Editor: Ihya Ulumuddin