get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita Anak dan Ibu di Sampang Masuk Islam, Takjub Lihat Ketenangan Ayah saat Salat

Cerita Perawat Lansia di Malang, Kejar Penghuni Kabur hingga Mualafkan Jelang Wafat

Selasa, 02 November 2021 - 18:38:00 WIB
Cerita Perawat Lansia di Malang, Kejar Penghuni Kabur hingga Mualafkan Jelang Wafat
Panti Jompo Griya Lansia Husnul Khatimah Malang (Foto: iNews/Avirista Midaada)

MALANG, iNews.id - Merawat lansia di panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah Malang tentu bukan hal mudah. Tak jarang dari penghuni yang kabur setelah menempati panti jompo sehingga harus dikejar.

Penanggungjawab Griya Lansia Husnul Khatimah Nur Hadi Rahmat menuturkan, ada beragam kisah menarik yang muncul saat dia merawat 60 lansia. Kisah yang menarik biasanya seputar interaksinya dengan para lansia dan antar sesama lansia. Mulai dari lansia yang kabur hingga terjadi pertengkaran sesama penghuni lansia.

"Kalau kisah yang unik dan lucu banyak. Ada lansia itu namanya Pak Mukilan, lucu orangnya. Ada yang sudah nazak (mau meninggal dunia), bahkan sudah diikuti saya panggil saudaranya, ternyata sorenya sembuh," ucap Nur Hadi Rahmat, saat ditemui MNC Portal, pada Selasa (2/11/2021).

Ternyata selang seminggu berikutnya, lansia ini justru sembuh, bahkan sempat kabur berjalan kaki. 

"Sudah bisa jalan lagi. Dapat seminggu sehat, dapat seminggu kabur jalan kaki sampai Turen, dicari mulai pagi sampai jam 11 malam," tuturnya.

Meski pun pada akhirnya Mukilan meninggal dunia, sosoknya selalu membuat pengasuh dan perawatnya tersenyum dan memberikan semangat lagi. 

"Pak Mukilan ini selalu menghibur kami, sukanya joget - joget dan main tembak-tembakan. Lucu buat kita terhibur, kalau sudah lelah," katanya.

Kisah lain diungkapkan saat ada sepasang suami istri yang juga menghuni panti jompo ini. Suami istri bernama Slamet dan Ngantini asal Gresik ini kerap kali berkelahi, dimana sang istri Ngantini kerap kali memukuli suaminya. 

"Kan tinggalnya kami pisah tidak satu ruangan, yang Ngantini ini bilang kangen sama Slamet," ujarnya.

Satu kejadian yang juga diingatnya yakni saat relawan mengantarkan ke panti, seorang lansia tetapi memiliki keyakinan berbeda, karena beragama Nasrani. Lansia bernama Ester asal Pakis ini ditemukan relawan di jalanan, kemudian diantarkan ke Griya Lansia Husnul Khatimah.

"Yang non-muslim ada bisa, tetapi sebisa mungkin kita mualafkan, seperti Bu Ester dari Pakis itu kan Nasrani, di sini Alhamdulillah mau bersyahadat. Alhamdulillah sebelum meninggal dunia masuk Islam, jadi pemakamannya kita sesuaikan syariat muslim," katanya.

Menurutnya, beragam suka duka telah ia alami semenjak merintis panti lansia yang dimiliki oleh Arief Camra, seroang mantan wartawan alumni AWS Stikosa. Sejak awal panti ini hanya dihuni satu orang pada 2019 lalu, hingga proses pembangunan bangunan baru seperti yang terlihat ini, ia selalu mengawalnya. Itulah alasan mengapa panti jompo ini ditempatkan di Kabupaten Malang.

"Untuk perhatian khususnya kesehatannya, yang bertanggung jawab istri saya, jadi dipilihlah di sini, sebetulnya banyak tempat banyak yang nawarkan ada di Pasuruan, ada di Madiun, cuma SDM-nya yang tidak ada," katanya.

Sementara Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah Malang Arief Camra mengungkapkan, panti lansia yang dibuatnya baru beroperasi dan menampung puluhan lansia sejak Juli 2021. 

"Dirintis dibangun 2019, kemudian dibangun lagi pada 2021 Januari, dan kita beroperasi tiga bulan yang lalu, bulan Juli 2021. Sementara kapasitas baru 60 (lansia)," katanya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut