Cerita Anik Puji Astuti, Nenek 4 Cucu yang Semangat Ikut Pelatihan Bikin Video dari Perindo 

MALANG, iNews.id - Pelatihan UMKM yang dilakukan DPD Partai Perindo Kota Malang tak hanya diikuti oleh generasi muda saja. Pelaku UMKM yang sudah berumur pun turut antusias mengikuti pelatihan dengan kaum milenial lainnya. 

Salah satu peserta yakni Anik Puji Astuti, pelaku UMKM dari Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Anik yang memiliki empat orang cucu ini cukup antusias mengikuti pelatihan pengambilan video dan gambar untuk produk UMKM di Sekretariat DPD Partai Perindo Kota Malang.

Baca Juga

HT Lantik Mahyudin Jadi Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Perindo

Menurutnya, sebagai istri kepala desa, apa yang didapat dari pelatihan UMKM di DPD Partai Perindo Kota Malang, bisa menjadi modal untuk mengembangkan UMKM warganya. 

"Saya sangat tertarik dengan pelatihan ini. Karena banyak produk-produk dari warga saya yang hanya jalan di tempat, begitu dapat pelatihan, tapi tidak pernah dikembangkan," ucap Anik Puji Astuti, saat ditemui MNC Portal, pada Sabtu (27/8/2022).

Baca Juga

Datang ke Unair, Ganjar Pranowo Diteriaki Tugiman oleh 8.700 Mahasiswa Baru 

Dia pun mengaku awalnya agak kesulitan terlebih dirinya memang telah berusia lanjut. Sehingga ia pun mengaku berkesan dengan kesabaran pemateri yang mengajarinya berpraktek langsung. 

"Kalau mudah banget juga nggak, karena saya sudah berumur hampir 50, tapi saya masih semangat dan yakin Saya harus bisa. Walaupun saya sebagai seorang nenek cucu empat, tapi saya tetap punya semangat," kata dia.

Baca Juga

Bangkitkan Ekonomi Pelaku UMKM, Perindo Malang Gelar Pelatihan Pengambilan Video 

Nanti dari pelatihan pengambilan gambar dan foto UMKM dari Partai Perindo Kota Malang, ia bakal memanfaatkan ke usaha batik tulisnya, sambil menyebarkan ilmu itu ke warganya. Pasalnya selain batik tulis miliknya, ada sejumlah usaha dari warga desanya yang sebenarnya memiliki potensi cukup besar dikembangkan.

"ebetulan di saya ada batik tulis, terus kemudian ada bikin stik susu, kita ambil karena di warga banyak ternak sapi perah. Jadi kita upayakan untuk bisa mengangkat ekonomi rakyat sendiri," katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin