Cemburu, Suami di Jember Bacok Leher Istri dengan Celurit

JEMBER, iNews.id - Seorang suami di Jember tega membacok istrinya dengan celurit, Rabu (19/5/2021) malam. Pelaku bernama Iwan, warga Desa/Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember itu menyebetkan celurit ke bagian leher, lengan dan punggung korban (Sela Yulinar) hingga mengalami luka serius. 

Beruntung korban masih tertolong setelah dilarikan kerabatnya ke puskesmas terdekat. Sementara pelaku langsung diringkus polisi. 

Baca Juga

Satgas Nemangkawi Olah TKP Kontak Tembak di Kampung Mayuberi, 2 KKB Ditemukan Tewas

Kanit Reskrim Polsek Jenggalah Aiptu Ahmad Rinto mengatakan aksi brutal pelaku ini bermula saat pelaku dan korban hendak merayakan ulang tahun anaknya di rumah. Di tengah persiapan ulang tahun itu, pelaku tiba-tiba menuduh korban memiliki pria lain, meski tanpa bukti. 

"Namun, korban membantah hingga terjadi pertengkaran. Pelaku terus menuduh istrinya berselingkuh. Sebaliknya, korban berikukuh membantah," katanya. 

Baca Juga

Ustaz Abdul Somad Gelar Pesta Pernikahan di Ponorogo Besok, Tamu terbatas

Saat itulah, pelaku kalap dan mengambil celurit di dalam rumah kemudian menyabetkan di area leher dan bahu kiri istrinya itu. Merasa kesakitan, korban kemudian berteriak meminta tolong hingga mengundang banyak warga datang. 

Baca Juga

Kecelakaan Beruntun 3 Kendaraan di Tulungagung, 2 Mobil Rusak Parah

Mereka lantas mengamankan pelaku dan membawa korban ke puskesmas setempat untuk mendapatkan tindakan medis. Beruntung korban dapat di selamatkan meski dengan banyak jahitan di leher dan bahu kirinya. 

Usai kejadian, polisi sektor Jenggawah langsung menangkap pelaku di rumahnya berikut barang bukti celurit untuk di amankan di kantor polsek setempat. 

"Jadi kasus ini dilatarbelakangi sakit hati. Pelaku cemburu terhadap korban yang mengira memiliki laki-laki lain. Akhirnya pelaku marah dan mengambil celurit lalu membacoknya," katanya. 

Akibat perbuata ini, tersangka akan dijerat Pasal 44 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasann Dalam Rumah Tangga. Ancaman hukumannya 10 tahun penjara. 

Editor: Ihya Ulumuddin