Cegah Provokasi Kasus Bakar Bendera, Polisi Bentuk Tim Siber Patrol

BOJONEGORO, iNews.id – Polres Bojonegoro, Jawa Timur membentuk tim Siber Patroli Media Sosial (Medsos) mengantisipasi tindakan provokatif di media sosial pascakasus pembakaran bendera pada Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Garut, Jawa Barat.
Tim Siber ini memantau aktivitas di dunia maya terutama di grup Facebook. Jika terdapat postingan bernada SARA atau provokasi petugas bekerja sama dengan admin group segera menghapus postingan tersebut.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli mengatakan, pascainsiden pembakaran bendera banyak ditemukan postingan maupun komentar di group Facebook yang isinya bernada provokasi maupun kebencian. “Postingan tersebut dinilai bisa memicu konflik dan perpecahan masyarakat. Karena itu, kami mengimbau semua pihak agar tidak mudah terprovokasi,” kata Kapolres, Jumat (26/10/2018).
Menurut Kapolres, tim Siber Patrol ini ditugaskan khusus untuk memantau aktivitas netizen di media sosial terutama group Facebook. “Jika terdapat konten atau postingan bernada provokasi maupun SARA, petugas yang telah bekerja sama dengan sejumlah admin group Facebook segera menghapus,” katanya.
Aksi bakar bendera yang dilakukan oknum anggota Banser pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Lapangan Limbangan, Garut, Jawa Barat, pada 22 Oktober 2018 lalu menuai reaksi dari kelompok masyarakat. Bendera yang dibakar merupakan milik organisasi terlarang HTI yang bertuliskan kalimat thayyibah.
Sementara itu, Polda Jawa Barat (Jabar) mendalami dugaan skenario di balik peristiwa pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang identik dengan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kasus ini pun terus bergulir dan menimbulkan kegaduhan di media sosial.
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, pihaknya akan mendalami dugaan rekayasa dan skenario serta keterlibatan orang lain di belakang aksi pelaku Us membawa dan mengibarkan bendera HTI ke tengah upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Limbangan, Garut.
“Kami akan menempuh langkah digital forensik untuk menyelidiki HP (handphone) pelaku Us," kata Agung saat ditemui seusai salat Jumat di Masjid As-Syuhada Polrestabes Bandung, Jalan Nias, Kota Bandung, Jumat (26/10/2018).
Editor: Kastolani Marzuki