get app
inews
Aa Text
Read Next : KPK Geledah Rumah La Nyalla Mattalitti terkait Kasus Korupsi Dana Hibah DPRD Jatim

Buah Impor Ancam Komoditas Lokal Jatim, DPRD: Produk Unggulan Harus Jadi Prioritas

Jumat, 20 Mei 2022 - 17:10:00 WIB
Buah Impor Ancam Komoditas Lokal Jatim, DPRD: Produk Unggulan Harus Jadi Prioritas
Komisi B DPRD Jatim saat meninjau UPT Pengembangan Benih Hortikultra Jatim di Madiun. (istimewa).

MADIUN, iNews.id - Komisi B DPRD Jawa Timur (Jatim) meminta pemerintah provinsi membuat skala prioritas untuk pengembangan komoditas buah unggulan di Jatim. Harapannya, kualitas buah lokal Jatim semakin baik dan para petani sejahtera. 

Anggota Komisi B DPRD Jatim Nugrogo mengatakan, saat ini, pamor buah lokal semakin meredup. Sebaliknya, buah impor jusru meningkat setiap tahun. Kondisi tersebut tentu menjadi ancaman serius. 

"Dahulu apel batu menjadi primadona. Tetapi sekarang mulai meredup, kalah dengan buah impor. Dari data yang ada, impor buah ini terus meningkat setiap tahun," katanya saat meninjau UPT Pengembangan Benih Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim di Madiun. 
  
Karena itu, untuk menghilangkan ketergantungan masyarakat pada buah impor, perlu ada skala prioritas dalam pengembangan tanaman holtikultura di Jatim. "Jika memang dirasa tidak bisa membuat skala prioritas, Pemprov Jatim bisa meminta ke pemerintah pusat untuk turut membantu komoditas tersebut," katanya.

Nugroho membeberkan, ada dua hal yang harus dilakukan untuk peningkatan produksi. Pertama, menyediakan SDM yang kompeten dalam bidang pertanian. Kedua alat teknologi. Maka, ketika nanti bibit sudah ada, lahan tersedia, Pemprov Jatim tinggal menjalankan program tersebut. 

Nugroho mencontohkan tanaman yang bisa ditingkatkan produksinya yakni manggis. Karena di daerah lain susah mendapatkan manggis. "Maka itu yang kita optimalkan. Di lahan provinsi taman hutan raya (Tahura) bisa ditanami manggis. Kemudian ada SDM, teknologi dan keseriusan," tuturnya.

Hal sama juga disampaikan Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Amar Saifudin. Dia meminta agar lahan pertanian yang nganggur dimanfaatkan untuk tanaman holtikultura. Tujuannya agar produksi pertanian bisa meningkat dan mencegah adanya alih fungsi lahan. 

"Jangan sampai menjadi lahan tidur, karena akan mengundang setan (alih fungsi lahan)," kata politisi PAN ini.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto, mengingatkan bahaya penyakit busuk buah yang kerap menyerang tanaman petani di Jatim. Dia berharap ada perhatian serius dari pemerintah provinsi, sehingga petani tidak mengalami gagal panen.   

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, Hadi  Sulistyo menyambut baik usulan Komisi B DPRD Jatim tersebut. Ke depan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan fokus meningkatkan kualitas produksi untuk beberapa komoditas unggulan di tiap-tiap daerah. 

"Saat ini kami juga sudah melakukan sertifkasi hasil pertanian dan meregistrasi kebun di Jatim. Sehingga ketika sewaktu-waktu ada ekspor, mereka sudah siap," ujarnya.

Kabid Hortikultura Dinas Perkebunan Jatim Irita Hayu Aryadi menambahkan, saat di Jatim sudah ada beberapa produk unggulan. Beberapa di antaranya pisang Mulyo, Mangga dan Nanas. "Untuk pisang dan mangga, kita nomor satu di Indonesia. Untuk nanas nomor dua," katanya.

Diketahui, selama tiga tahun terakhir produktivitas komoditas hortikultura (sayur dan buah) di Jatim menurun drastis. Selain karena alih fungsi lahan, penurunan juga terjadi akibat kualitas yang kurang baik. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut