Bocah Dianiaya Ibu Kandung di Kebayoran Lama Jaksel Diserahkan ke Ayahnya di Jatim

JAKARTA, iNews.id - Bocah berinisial MK, korban penganiayaan sadis orang tuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sudah dipulangkan ke Jawa Timur. MK (7) kini dirawat ayahnya dengan pendampingan khusus petugas Dinas Sosial dan UPTD PPA Jatim.
“Anak sudah diserahkan kepada ayah kandungnya dan tetap dalam pendampingan Dinsos serta UPTD PPA wilayah Jatim. Kami di pusat tetap memantau,” kata Direktur Tindak Pidana PPA-PPO Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah, Selasa (30/9/2025).
Tak hanya menyerahkan anak ke keluarga, Polri bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) juga menyiapkan dukungan penuh. Mulai dari pemulihan trauma, kesehatan, hingga sekolah baru yang sudah diatur bersama Kemensos.
Kasus MK sempat menggemparkan publik. Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kios Ramayana, Kebayoran Lama, 11 Juni 2025.
Tubuhnya penuh luka bakar, patah tulang, hingga memar di wajah. Dari penyidikan, terungkap fakta MK disiksa oleh pasangan sejenis, EF alias YA alias Ayah Juna, dan ibunya sendiri, SNK.
Kini, kedua pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di Runah Tahanan Bareskrim Polri. Selain proses hukum, pemerintah juga memastikan kebutuhan dasar MK, mulai dari sandang, pangan, papan, hingga pendampingan psikososial jangka panjang.
Nurul pun menegaskan, keterlibatan masyarakat sangat penting untuk mencegah kekerasan anak. “Satu laporan Anda bisa menyelamatkan nyawa seorang anak. Jangan diam. Anak adalah amanah bangsa, mereka berhak tumbuh dalam kasih sayang, bukan kekerasan,” ujarnya.
Untuk diketahui, MK (7) yang diduga disiksa orang tuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengalami dehidrasi dan luka akibat benda tajam saat ditemukan pertama kali.
Awalnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kebayoran Lama sedang melakukan patroli di kawasan Pasar Kebayoran Lama pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 07.20 WIB.
Sang anak ditemukan seorang diri dan mengaku telah disiksa oleh orang tuanya. Posisinya diatas kardus dan sedang tertidur di lorong pasar.
Editor: Kastolani Marzuki