Blusukan ke Mojokerto, Risma Janjikan Bantuan Pelatihan hingga Akses Penjualan
MOJOKERTO, iNews.id – Menteri Sosial, Tri Rismaharini kunjungi eks lokalisasi Balong Cangkring, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto pada Sabtu (02/01/2021). Kota Mojokerto menjadi lokasi kedua di wilayah Jawa Timur (Jatim) setelah sebelumnya singgah di Kabupaten Ponorogo usai dilantik tanggal 23 Desember lalu.
Setibanya di lokasi, mantan Wali Kota Surabaya ini berkeliling menyusuri gang sempit di eks lokalisasi Balong Cangkring. Kepada para penghuni Yayasan Majapahit, Risma membuka dialog dan memberikan bantuan sembako kepada para lansia.
“Ibu tinggal sama siapa dan siapa yang memberikan perhatian kepada ibu?" tanya Risma kepada salah seorang lansia.
Mensos juga melihat rumah-rumah penampungan yang kondisinya memprihatinkan. Risma juga menelpon salah satu mahasiswa yang dulunya sempat menjadi anak jalanan dan terlibat kriminal bernama Bledek.
"Kalian tahu ibu punya anak jalanan, datang ke ibu, namanya Bledek. Ibu tanya, mau gak kamu nurut ibu, kamu jadi anaknya ibu. Mau dia, tiga tahun lalu dari anak tatoan. Dia ngomong, ibu semua sudah pernah saya lakukan yang jelek dan tiga tahun lalu Bledek jadi pengibar paskibraka di balai kota. Dua tahun ini sudah kuliah di Unesa," ucapnya.
Usai melakukan peninjauan tersebut, Risma akan melakukan pemetaan terhadap masyarakat yang membutuhkan kesejahteraan. Caranya adalah dengan melihat kondisi lingkungan satu dengan yang lainnya.
"Kita akan coba petakan karena masalahnya tiap daerah beda-beda, karena itu saya mencoba memetakan itu dan mencoba mensolusikannya," katanya.
Setelah ada pemetaan, baru bisa didapatkan solusi bantuan yang sustainable sehingga mereka mampu berdiri sendiri. Tak hanya sekedar dibantu dan diberi pelatihan saja, melainkan juga harus ada akses bantuan marketing dalam setiap produk yang diolah warga di lingkungan Balong Cangkrik.
"Kalau di sini kan ada lansia, ada juga pengemis, tukang becak, anak jalanan itu treatmannya kan beda dengan yang di Ponorogo. Mereka kan harus mampu berdiri, tidak sekedar dibantu terus dilepas supaya masalahnya selesai. Tapi kan kita akseskan juga marketingnya, itu yang kita selesaikan," katanya.
Editor: Umaya Khusniah