Berkunjung ke Banyuwangi, Sandiaga Ajak Relawan Jaga Ukhuwah Islamiah
BANYUWANGI, iNews.id – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 02 Sandiaga Uno berkunjung ke sejumlah pondok pesantren di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Kamis (21/2/2019). Dalam kunjungannya, Sandi mengajak para relawan dan pendukung Prabowo-Sandi untuk menjaga ukhuwah islamiah dan tidak terprovokasi dengan aksi-aksi yang bisa memecah-belah bangsa.
Kunjungan Sandi mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan dan ribuan orang pendukungnya. Pengawalan itu diduga berkaitan dengan beberapa kunjungannya yang mendapat penghadangan oleh sekelompok masyarakat. Namun, Sandiaga Uno menanggapi dingin hal itu, bahkan menyebutnya sebagai penyambutan.
Sandiaga Uno mengawali kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Imaratul Mustaqimah pimpinan Kiai Ali Hasan di Desa Bajulmati, Wongsorejo, Banyuwangi. Tidak banyak yang disampaikan Sandi karena dia diminta untuk tidak berkampanye.
“Tidak boleh memberi kampanye di sini, tidak boleh mengajak memilih. Insya Allah kita jaga ukhuwah islamiah kita. Kita pastikan ke depan Indonesia terus mendorong Islam yang rahmatan lil alamin. Pondok-pondok pesantren kita majukan, mudah-mudahan juga anak-anak santri menjadi santri yang bukan menjadi beban pembangunan, tetapi justru mendorong lokomotif pembangunan kita,” katanya.
Dia meminta pendukungnya untuk tidak terprovokasi dengan aksi-aksi sambutan yang dianggap sebagai penghadangan. Sandi juga justru menganggap aksi masyarakat di sejumlah daerah yang dianggap menghadang kedatangannya sebagai bentuk sambutan padanya.
“Saya sampaikan maklumat kepada seluruh relawan, jangan terprovokasi dengan sambutan-sambutan penghadangan. Saya menganggapnya bukan penghadangan, tapi penyambutan. Jangan terprovokasi, jangan terintimidasi, tapi justru kita terima dengan sukacita, dengan gembira. Kita damai,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Sandi juga mengajak para pendukung pasangan calon nomor urut 02 tidak melakukan aksi serupa jika pasangan nomor urut 01 berkunjung ke daerah-daerah. Aksi itu berpotensi memecah-belah bangsa. Daripada nantinya berakhir ricuh, para pendukung diminta di rumah saja.
“Kalau mau tentunya, berdoa saja di rumah, jangan ke jalan dan menyampaikan yel-yel yang mungkin nanti bisa menyinggung hati Pak Kiai atau juga mungkin ikut menambah kekisruhan. Itu yangs saya harapkan dari para pendukung dan juga masyarakat luas, menyambut 17 April ini dengan penuh sukacita,” katanya.
Seusai memberi sambutan, Sandiaga Uno melanjutkan kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Abror Al Robbaniyyin di Desa Alas Buluh, Kecamatan Wongsorejo dan Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Bengkak Kecamatan Wongsorejo. Menuju dua pondok pesantren tersebut, rombongan Sandiaga Uno kembali dikawal ribuan pendukungnya yang menggunakan sepeda roda dua.
Editor: Maria Christina