Batu Raksasa di Pacitan Longsor Timpa 3 Rumah, 1 Luka Parah Mobil dan Motor Ringsek

PACITAN, iNews.id - Batu raksasa longsor menimpa tiga rumah di Pacitan, Jawa Timur (Jatim). Akibatnya, tiga rumah rusak, satu mobil ringsek dan dua motor tertimbun. 

Tiga rumah yang rusak tertimpa batu tersebut yakni milik Susini, warga Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari Pacitan. Di rumah ini mobil dan motor rusak tertimpa batu. Bahkan, anak Susini, Yayan terluka parah dan harus dirawat di rumah sakit karena tertimpa bangunan yang rusak. 

Baca Juga

Jalur Longsor, 6 Pemuda Komunitas Motor Trail Tersesat di Pegunungan Garut

Dua rumah lainnya masing-masing milik Agus Supriyanto dan Ahmad Rouf. Beruntung tidak ada korban di dua rumah ini kendati bangunan rusak parah. 

Informasi yang dihimpun, longsor batu raksasa ini berawal saat hujan deras yang terus turun. Tingginya curah hujan menyebabkan tebing setinggi 30 meter longor. Saat itulah batu sebesar mobil ikut longsor. 

Baca Juga

Tragis, Satu Keluarga di Pesisir Barat Tewas Tertimbun Material Longsor

Batu-batu itu pertama kali menimpa bangunan rumah milik Agus. Serelah itu terus menggelinding menimpa rumah milik Ahmad Rouf dan berhenti setelah menimpa rumah milik Susini.

Pantauan di lokasi bagian depan rumah Susini hancur. Sebuah mobil dan dua sepeda motor juga hancur tertimpa material longsoran. 

Baca Juga

Tak Garang Lagi, Ini Tampang Pria Viral yang Memukul Mahasiswa dengan Tongkat Baseball

Ditemui seusai kejadian, Susini terlihat syok. Sebab, selain anaknya menjadi korban, rumah dan kendaraannya rusak parah. "Anak saya tadi yang kena," katanya. 

Sementara itu hingga Senin siang, batu longsoran tersebut belum bisa disingkirkan karena ukurannya yang besar. "Batu longsor dari arah tebing. Tiga rumah hancur, satu mobil dan dua motor. Korban juga satu atas nama Mas  Yayan, tangan dan kakinya patah. Saat ini masih dirawat," kata Kepala Desa Gegeran Maricha. 

Hingga sore tadi warga masih membersihkan puing longsor. Korban yang rumahnya rusak, masih mengungsi di tempat yang lebih aman.

Editor: Ihya Ulumuddin