Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo Meluas di 71 Desa di Bojonegoro

BOJONEGORO, iNews.id - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Jawa Timur terus meluas, Sabtu (24/2/2018). Tercatat ada 71 desa yang tersebar di 11 kecamatan terendam banjir akibat meluapnya sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
Hingga Sabtu siang, tinggi muka air Sungai Bengawan Solo masih berada pada level siaga kuning. Tiang ukur ketinggian air di Utara Pasar Kota Bojonegoro masih menyentuh angka 14.90 meter di atas permukaan laut.
Banjir luapan Sungai Bengawan Solo terus meluas, setelah sebelumnya hanya 23 desa di enam kecamatan, kini banjir telah menggenangi 71 desa yang tersebar di 11 kecamatan di Bojonegoro.
Seperti yang terlihat di Desa Ngulanan Kecamatan Dander, Sabtu siang tadi. Banjir 50 sentimeter (cm) merendam pemukiman sejak dua hari terahir. Bahkan akses jalan utama di wilayah tersebut lumpuh akibat banjir.
Selain orang, sapi ternak juga diungsikan akibat banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Sabtu (24/2/2018). (Foto: iNews/Dedi Mahdi)
Banjir juga merendam ratusan rumah warga di permukiman padat penduduk di Kelurahan Ledok Kulon dan Ledok Wetan Kota Bojonegoro. Ribuan warga yang rumahnya terendam banjir pun terpaksa harus tinggal di tempat pengungsian sejak Jumat, 23 Februari 2018, kemarin.
Pemerintah kabupaten setempat menyiapkan sejumlah titik tempat pengungsian. Salah satunya di gedung serbaguna Kota Bojonegoro.
Lilis, salah seorang pengungsi banjir mengatakan, sejak banjir melanda permukimannya, dirinya kesulitan untuk mencari uang. “Ya sementara prei (libur) dulu. Sambil nunggu banjir surut,” ucapnya.
Tidak hanya orang yang mengungsi, ratusan ternak sapi milik warga juga ikut diungsikan ke atas tanggul, setelah kandangnya terendam banjir sejak Jumat kemarin. “Karena kan tempatnya tidak bisa dipakai lagi karena banjir. Makanya sapinya saya bawa ke sini,” kata Sardi, salah seorang pemilik ternak sapi di Desa Ngulanan.
Editor: Himas Puspito Putra