Banjir di Kabupaten Jember Kembali Meluap, 4.000 Keluarga Terdampak 

JEMBER, iNews.id - Banjir di lima kecamatan di wilayah Jember kembali meluap. Debit air sempat surut pada Senin (18/1/2021) siang. Namun, malam tadi kembali naik hingga mencapai 60 Cm. 

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim Satriyo Nurseno mengatakan ada 4.000 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di lima kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Bangsalsari, Tanggul, Gumukmas, Puger, dan Tumpurejo.

Baca Juga

Polresta Mojokerto Gelar Salat Gaib untuk Korban Bencana Kalsel dan Sulbar 

"Sebenarnya sudah surut. Kemarin pas Pak Sekdaprov kunjungan ke sana, hujan lebat. Ada tambahan debit air ke pemukiman setinggi 50-60 sentimeter," katanya, Selasa (19/1/2021). 

Satriyo mengatakan, banjir yang melanda 12 desa di lima kecamatan sejak 14 Januari itu terjadi akibat hujan intensitas tinggi. Selain itu, banjir dan jebolnya tanggul Sungai Gladak Putih dan Sungai Curahnongko.

Baca Juga

Korban Longsor yang Hanyut ke Sungai Bango Kota Malang Baru Menikah 1 Bulan

"Jadi setelah Pak Sekda balik ke Surabaya, teman-teman dari Provinsi tidak jadi pulang. Ada dua tim BPBD Jatim, kurang lebih 10 orang yang masih standby di sana untuk membantu penanganan," ujarnya. 

BPBD Jatim bersama BPBD setempat dan jajaran dinas terkait di Provinsi Jatim telah mendirikan posko penanganan banjir di Kecamatan Tumpurejo. Ada puluhan korban yang mengungsi.

Baca Juga

Korban Hanyut Sungai Bango Malang Belum Ditemukan, Tim SAR Kerahkan 50 Personel 

"Tadi malam di pengungsian itu ada sekitar 20 orang yang mengungsi di posko. Tapi kebanyakan mereka mengungsi mandiri, baik di rumah saudara atau ada juga yang bertahan di rumah masing-masing," ujarnya.

Baca Juga

Polda Jatim Kirim 25.165 Paket Sembako dan Obat ke Kalsel dan Sulbar 

Kecamatan Tumpurejo, kata Satriyo, merupakan daerah yang paling parah terdampak banjir. Karena itulah tenda posko penanganan didirikan di salah satu desa paling parah terdampak di Kecamatan itu.

Tim Tanggap Bencana (Tagana) BPBD Jatim bersama Dinas Sosial Jatim juga sudah mendirikan dapur umum. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), organisasi relawan juga mendirikan dapur.

Meski hanya 20 orang yang mengungsi, tim dapur umum tetap menyuplai makanan untuk semua korban terdampak banjir. Baik yang mengungsi di posko maupun yang mengungsi secara mandiri.

"Teman-teman Tagana yang bergerak menyuplai makanan ke rumah-rumah warga terdampak (dengan perahu karet)," katanya

Editor: Ihya Ulumuddin