Baliho Puan Ramai di Jatim, Ketua DPP PDIP Utut Adianto: Pengenalan kalau Ditunjuk

JAKARTA, iNews.id – Baliho putri Ketua Umum (Ketum) PDIP Puan Maharani tampak ramai dipasang di berbagai penjuru kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Pemasangan baliho itu dikaitkan banyak pihak dengan persiapan pencalonan Puan dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ketua DPP PDIP Utut Adianto pun angkat suara soal maraknya baliho Puan di Jatim. Dia menilai hal itu wajar karena Puan Maharani menduduki posisi sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Politik. Baliho itu juga menunjukkan kesiapan Puan jika memang ditunjuk maju di Pilpres 2024 sekaligus bentuk pengenalan kepada masyarakat.

Baca Juga

Kasus Covid-19 Melonjak di Jatim, Pemprov Tetap Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

"Ini menunjukkan kesiapan beliau kalau beliau memang ditunjuk (sebagai capres/cawapres) dan pengenalan, kan naro (pasang) baliho di mana saja boleh,” kata Utut kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021).

Namun, Ketua Fraksi PDIP DPR ini mengingatkan bahwa posisi Puan saat ini ketua DPR. Puan tengah berkosentrasi pada jabatannya itu.

Baca Juga

1.753 Pegawai Pemkot Surabaya Jadi Orang Tua Asuh untuk 2.416 Anak dari Keluarga Miskin 

“Tetapi sekali lagi, sekarang mba Puan sedang berkonsentrasi penuh untuk tugasnya sebagai Ketua DPR. Ketua DPR ini kan banyak turbulensinya,” ujarnya.

Baca Juga

Polda Jatim Ringkus 64 Preman Spesialis Pungutan Liar

Adapun alasan banyak baliho di Jatim, Utut menjelaskan bahwa selama ini Puan berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng)
sehingga sudah relatif dikenal di Jateng. Jatim memiliki banyak pemilih seperti halnya di Jawa Barat (Jabar) dan ditambah Bung Karno yang merupakan kakek Puan Maharani juga lahir di Jatim.

“Jadi kalau baliho ada, saya rasa ada momentum orang pasang baliho. Jadi kita sambut gembira saja. Ini bagian dari sesuatu yang nggak
perlu dirisaukan,” kata Utut.

Yang jelas, Utut menegaskan baliho itu merupakan inisiatif dari para kader PDIP, bukan atas perintah Puan ataupun dirinya.

"Ya iyalah (inisiatif kader), kan nggak mungkin atas perintah mba, nggak mungkin juga atas perintah pak Utut," ujar Utut.

Editor: Maria Christina