get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Tempat Wisata di Lamongan yang Wajib Dikunjungi, Nomor 2 Bikin Betah Seharian!

Balai Jalan: Perbaikan Jembatan Babat-Widang Harus Rampung H-7 Lebaran

Selasa, 17 April 2018 - 17:43:00 WIB
Balai Jalan: Perbaikan Jembatan Babat-Widang Harus Rampung H-7 Lebaran
Kondisi Jembatan Babat-Widang yang ambruk Selasa (17/4/2018) siang. (Foto: Istimewa)

SURABAYA, iNews.id – Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII bergerak cepat mengangani jembatan Babat-Widang yang ambruk, Selasa (17/4/2018). Pascainvestigasi, mereka akan segera melakukan perbaikan. Membangun kembali bentang jembatan yang putus.

Langkah cepat ini harus dilakukan karena posisi jembatan yang cukup vital. Selain menjadi penghubung utama Lamongan-Tuban. Jembatan tersebut juga menjadi lintasan mudik untuk wilayah pantai utara Pantura. Maka, perbaikan sebelum lebaran datang wajib dilakukan.

“Itu (mempercepat pembangunan) sudah menjadi rencana kami. Nanti, begitu investigasi selesai, akan langsung kita bangun. Sebab, kalau tidak, lalu lintas mudik, khususnya pantura akan kacau,” kata Kepala BBPJN Wilayah VIII I Ketut Dharmawahana, Selasa (17/4/2018).

Ketut memastikan, bila tidak ada kendala proses perbaikan jembatan memerlukan waktu  1,5 bulan. Proses cepat bisa dilakukan karena kondisi konstruksi dasar jembatan (tiang penyangga) masih baik. Sehingga tinggal memasang bentang baja yang putus.

“Akan kami  cek ketersediaan bahan di pusat. Kalau ada, bisa langsung kami pasang. Prosesnya cepat kok. Tinggal pasang saja,” katanya kepada iNews.id.

Ketut menargetkan, pada H-7 lebaran seluruh perbaikan jembatan sudah selesai. Sehingga saat lebaran tiba, jembatan sudah bisa dilalui. Karena itu, dia berharap proses investigasi dan penyelidikan ambruknya jembatan bisa cepat selesai.

Pernyataan sama juga disampaikan Kepala Dinas PU Binamarga Provinsi Jawa Timur, Gatot Sulistyo Hadi, menurutnya perbaikan harus cepat dilakukan agar arus mudik lebaran tidak terganggu. Sebab, terlalu beresiko bila arus dari maupun menuju Tuban menggunakan satu jembatan yang ada.

“Volume kendaraan yang melintasi jembatan itu sangat banyak. Tonasenya juga tinggi. Kalau sampai dijadikan satu jalur di jembatan yang tersisa, sangat berbahaya. Sebab konstruksi jembatan bisa tidak kuat,” kata Gatot saat dihubungi melalui ponselnya.

Gatot menambahkan, sebagai alternatif, jembatan bailey juga bisa digunakan. Namun, jembatan sementara tersebut juga tidak terlalu kuat. Sehingga tetap perlu kehati-hatian untuk menggunakan. “Ya mudah-mudahan secepatnya ada solusi. Besok, kami akan berkoordinasi dengan BBPJN Wilayah VIII dan Dinas Perhubungan untuk mengatasi masalah ini (jembatan putus),” ucapnya.

Editor: Himas Puspito Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut