get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas Tukang Ojek Tewas Ditembak KKB Papua, Misto Warga Probolinggo

Atikoh Sebut Ganjar-Mahfud Akan Kembalikan Fungsi Bulog untuk Jaga Stabilitas Pangan

Jumat, 26 Januari 2024 - 17:47:00 WIB
Atikoh Sebut Ganjar-Mahfud Akan Kembalikan Fungsi Bulog  untuk Jaga Stabilitas Pangan
Istri Capres 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti saat mengunjungi Pasar Baru Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/1/2024). (Foto: Istimewa).

PROBOLINGGO, iNews.id - Para pedagang tempe di Pasar Baru Probolinggo, Jawa Timur mengeluhkan ketidakstabilan harga kedelai yang menyebabkan stok tempe berkurang dan membuat harganya naik. Curhatan para pedagang tempe itu disampaikan langsung kepada istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti.

Pada momen itu, Siti Atikoh didampingi Wasekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sadarestuwati, Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari, Ketua DPC PDIP Probolinggo Nasution serta sejumlah caleg dari partai-partai pengusung.

“Harga tempenya stabil Bu karena harga kedelai juga stabil. Tapi kalau harganya lagi turun itu isinya (kualitas) kurang. Kalau harga kedelai naik, tempenya naik juga sekitar Rp15 ribu per-papan,” ujar pedagang bernama Rofik.

Kepada Atikoh, Rofik berpesan agar stabilitas harga kedelai bisa terjaga. Sehingga tidak terjadi penurunan kualitas tempe ketika harga kedelai turun.

“Karena memang kita kan masih banyak tergantung pada kedelai untuk olahan dari tempe sama tahu. Sehingga harapannya ke depan bisa tercipta kedaulatan kedelai,” ucapnya.

Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih di Pasar Baru Probolinggo saat ini berkisar Rp30.000-Rp35.000. Harga tersebut bagi konsumen, terbilang cukup tinggi harganya di daerah penghasil bawang itu.

Mengenakan kemeja hitam bertuliskan jargon 'Sat-Set' di punggungnya dan kerudung merah, Atikoh menanggapi keluh kesah para pedagang.

Menurut Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM itu, kedelai menjadi salah satu komoditas penting karena memiliki kandungan gizi yang melimpah. Masyarakat Indonesia secara umum juga mengonsumsi olahan kedelai seperti tempe dan tahu.

“Tiap hari masyarakat di Indonesia kan makan tempe, ya, dan ini sudah terbukti secara ilmiah, secara akademis benar-benar superfood. Di mana proteinnya sangat tinggi, lengkap, asam aminonya lengkap sehingga jangan sampai karena ketersediaan bahan bakunya lemah nanti diklaim sama luar negeri jadi produk mereka,” ucapnya.

Atikoh mengatakan, terkait keluhan-keluhan di pasar itu Ganjar-Mahfud berkomitmen mengembalikan fungsi Bulog untuk stabilitas pangan Tanah Air sebagai upayanya.

“Lebih mengefektifkan Bulog, koperasi, sehingga dari petani itu langsung ke koperasi, ke Bulog dan tidak terlalu banyak rentetannya. Kalau pun ada paling ke pedagang besar dulu, terus nanti titiknya dua atau tiga jangan sampai sembilan seperti sekarang sehingga ketika sampai di konsumen pasti harganya cukup tinggi,” katanya.

Selama di pasar, Atikoh banyak memborong dagangan para pedagang setempat, mulai jajanan pasar, daging ayam, tempe-tahu, telur, sayur-sayuran, bawang merah, bawang putih, jahe, daun bawang, sereh dan lainnya untuk di bawa pulang ataupun dibagikan ke warga.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut