Anggota DPD Ahmad Nawardi Ikut Ramaikan Bursa Bakal Calon Wali Kota Surabaya
SURABAYA, iNews.id – Anggota DPD Ahmad Nawardi ikut meramaikan bursa bakal calon wali kota (Bacawali) Kota Surabaya. Nama Ketua DPP HKTI Jawa Timur ini melengkapi sejumlah tokoh muda yang disebut punya peluang besar memimpin Kota Pahlawan ini.
Pengamat Politik UIN Sunan Ampel Surabaya, Abdul Chalik mengatakan, warga Surabaya saat ini menginginkan sosok muda yang potensial. Yakni sosok yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki etos kerja tinggi layaknya Tri Rismaharini.
“Tetapi, figur yang selama ini muncul adalah orang-orang lama. Padahal, sebenarnya masyarakat Surabaya ingin sosok baru. Maka, Ahmad Nawardi ini bisa menjadi alternatif. Dia cukup dikenal di grass root. Namun jarang muncul di panggung politik kota Surabaya,” katanya, Rabu (31/7/2019).
Chalik mengatakan, sebelum menjadi senator, Ahmad Nawardi adalah jurnalis. Bahkan, karier politiknya juga dibangun dari bawah. Mulai dari ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). “Catatan saya, sampai hari ini dia masih tergabung dalam paguyuban RW se-Surabaya. Belum lagi kiprahnya sebagai kader nahdliyyin,” katanya.
Menurut Chalik, di luar nama Nawardi, sosok profesional seperti Eri Cahyadi juga diperkirakan muncul ke permukaan. Sedangkan dari kalangan akademisi adalah Suko Widodo. Tiga figur itulah, kata Chalik, yang diprediksi akan meramaikan bursa Pilwali Surabaya dan menjadi kompetitor.
Lalu, siapa yang berpeluang? Chalik memastikan selain pada personal figur, latar belakang calon akan sangat menentukan.
Chalik menilai, karena masyarakat Surabaya mempunyai jiwa nasionalis religius, orang yang berpeluang untuk jadi pemimpin di Surabaya tentu adalah yang memiliki latar belakang nasionalisme dan religiusnya kuat. “Semua masih berpeluang, sekalipun dia adalah tokoh baru,” katanya.
Diketahui, sejumlah nama kandidat bakal calon Wali Kota Surabaya ramai dibicarakan. Mulai dari kalangan profesional maupun politisi. Beberapa di antaranya adalah Eri Cahyadi (birokrat/profesional); M Zahrul Azhar (Gus Hans/Golkar); Bayu Airlangga (Demokrat); Armudji (PDI-P), Wisnu Sakti Buana (PDI-P), Puti Guntur Soekarno (PDI-P), Adies Kadir (Golkar), Imam Nahrawi (PKB) hingga Anwar Sadad (Partai Gerindra).
Banyaknya figur yang muncul, karena pada Pilwali 2020 nanti Tri Rismaharini tidak bisa maju lagi. Karena itu, panggung Pilwali akan menjadi pasar bebas, yang potensial diperbutkan siapa pun, termasuk figur baru.
Editor: Kastolani Marzuki