Alasan Pedagang di Surabaya Tak Jual Bendera One Piece, Takut Dirazia Aparat

SURABAYA, iNews.id - Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Kampung Bendera di Jalan Raya Darmokali Surabaya kembali semarak dengan berbagai atribut khas 17 Agustus. Bendera Merah Putih, umbul-umbul, lampion dan pernak-pernik patriotik memenuhi lapak para pedagang.
Satu atribut yang tengah tren justru absen dari deretan dagangan, yakni bendera One Piece. Meski permintaan terhadap bendera bergambar tengkorak khas anime Jepang itu cukup tinggi, para pedagang memilih untuk tidak menjualnya.
Alasannya bukan karena stok kosong, melainkan kekhawatiran akan razia aparat. “Banyak yang cari tapi enggak berani jualan,” ujar Nurul Hayati, salah satu pedagang di lokasi, Kamis (7/8/2025).
Hal senada disampaikan Mulyati dan Sujinah, dua pedagang lainnya yang memilih fokus pada atribut resmi kemerdekaan. Mereka khawatir penjualan bendera non-resmi bisa menimbulkan masalah hukum.
“Cari yang aman-aman saja lah, takut ke belakangnya ada razia. Tapi banyak yang cari juga,” kata Mulyati.
Fenomena bendera One Piece yang berkibar di berbagai daerah Indonesia, baik di truk, kendaraan pribadi, maupun mural buatan warga, menjadi tren menjelang perayaan kemerdekaan. Banyak warga mengibarkannya sebagai simbol perjuangan atau bentuk ekspresi budaya pop.
Di tengah tren tersebut, pedagang di Kampung Bendera tetap memprioritaskan penjualan atribut yang sudah pasti aman dan sesuai dengan semangat kemerdekaan. Bendera Merah Putih, umbul-umbul, dan lampion tetap menjadi primadona menjelang 17 Agustus.
Editor: Kurnia Illahi