get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger Jasad Turis Australia Tewas di Bali Tanpa Jantung, Picu Kemarahan Keluarga

Alasan Orang Tua Kembali Ajukan Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan: Kondisi Jenazah Janggal 

Sabtu, 05 November 2022 - 12:21:00 WIB
Alasan Orang Tua Kembali Ajukan Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan: Kondisi Jenazah Janggal 
Proses autopsi dua korban Tragedi Kanjuruhan di TPU Dusun Patuk Baran, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022). (Foto: Avirista Midaada)

MALANG, iNews.id - Devi Athok Yulfitri (43), orang tua dua korban Tragedi Kanjuruhan akhirnya menyetujui autopsi terhadap jenazah anaknya, NDR (16) dan NDA (14). Dia menyebut banyak kejanggalan yang terdapat pada tubuh jenazah kedua anaknya.

Devi mengatakan, kondisi jenazah anaknya tak wajar saat tiba di rumah duka dari RS Wava Husada, Kepanjen.

"Karena pertama kali menemukan jenazah itu banyak kejanggalan, dengan kondisi dadanya merah hitam, sampai ada biru-biru keluar darah. Si Lala (NDA) itu juga keluar busa, bau menyengat kayak amoniak, di celananya bau air kencing," kata Devi Athok ditemui di TPU Dusun Patuk Baran, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022).

Dengan kondisi itulah dirinya curiga sang anak meninggal dunia dalam keadaan tak wajar. Apalagi ada beberapa informasi yang dia terima terkait adanya tembakan gas air mata ke tribun.

"Kalau gas air mata beracun, kenapa ditembakkan gas air mata ke tribun. Dari sana saya Bismillah, merelakan anak saya agar terungkap semua pelaku-pelakunya," kata dia.

Dirinya menyebut, langkah ini sebagai upaya mengungkap penyebab pasti kematian dua anaknya dan 133 korban tewas lainnya.

"Kasihan anak saya, kasihan saudara-saudara kita, nyawa 135 saudara kita. Kalau hukum manusia tidak bisa, biar azab Allah yang bicara," ujarnya.

Pria warga Desa Krebet Senggrong RT 1 RW 1, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang itu berharap proses autopsi bisa berjalan lancar dan sesuai keinginannya. 

"Semoga terungkap, kalau memang ini gas air mata beracun, semua pelaku dari bawah ke atas dihukum seberat-beratnya, kasihan generasi adik-adik saya. Dia tidak anarki, dia tidak buat kericuhan, kenapa kok ditembaki," ucapnya.

Sebagai informasi, pelaksanaan autopsi dilakukan terhadap jenazah dua kakak-beradik korban Tragedi Kanjuruhan NDR (16) dan NDA (14). Keduanya warga Demangjaya, Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, yang dimakamkan di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Ekshumasi guna memastikan penyebab pasti kedua korban Tragedi Kanjuruhan ini sedianya diajukan pertengahan Oktober 2022 lalu. Akan tetapi sempat ditunda karena ayah korban akan berdiskusi kembali dengan keluarga.

Proses autopsi pun kembali dijadwalkan pada Sabtu (5/11/2022) setelah Devi Athok didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar tak lagi mendapat intimidasi dari pihak-pihak lain.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut