7 Fakta 2 Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, Nomor 5 Ungkap Penyebabnya
PASURUAN, iNews.id - Fakta dua pesawat TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) akan dibahas dalam artikel ini. Diketahui jika empat anggota TNI AU gugur dalam peristiwa ini.
Sebelumnya disebutkan dua pesawat TNI AU dengan nomor ekor TT 3111 dan 3 3103 jatuh di pegunungan Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Sejumlah warga yang melihat kejadian itu secara langsung sempat mengabadikan kondisi pesawat.

Kedua pesawat tempur ini take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.50 WIB, per element, dilanjutkan dengan join dan membentuk Box Formation, continue Routing melalui Area Alpha, Bravo, Charlie, Delta. Saat itu kedua pesawat terbang pada ketinggian 8.000 kaki.
Namun, pada pukul 11.18 WIB kedua pesawat dinyatakan lost contact. Beberapa petugas melaksanakan kontak melalui radio, tetapi tidak ada jawaban.

Kedua pesawat masing-masing diawaki dua orang. Pesawat TT-3111 diawaki Letkol Pnb Sandhra Gunawan (frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (backseater). Sedangkan pesawat TT-3103 diawaki Mayor Pnb Yuda A Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).
Berdasarkan data Basarnas, kedua pesawat tersebut berasal dari skuadron udara 21. Pesawat dijadwalkan berlatih di atas langit Pasuruan (tempat kejadian perkara) dan kembali lagi ke pangkalan Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

Pesawat milik TNI AU seri TT-3103 dilaporkan jatuh di area Pasuruan ini buatan Brazil. Dari beberapa catatan, pesawat jenis super tucano ini merupakan pesawat antigerilya dan biasa digunakan untuk bertempur.
Dua pesawat TNI AU Super Tucano jatuh di pegunungan Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Pernyataan resmi TNI Angkatan Udara, insiden kecelakaan terjadi diduga akibat cuaca buruk.
Berdasarkan laporan berbagai sumber, saat itu kawasan perbukitan Puspo diselimuti kabut tebal. Cuaca inilah yang diduga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan.

Evakuasi berlangsung cukup lama karena tim evakuasi harus melintasi tiga perbukitan. Jalan menuju titik pesawat jatuh tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.
Kasus jalur tersebut merupakan jalan setapak. Usai dievakuasi, dua jasad korban dibawa ke Desa Keduwung untuk identifikasi.
Kepala Dinas Penerangan TNU Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati memastikan dua pesawat TNI AU yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), Kamis (16/11/2023), layak terbang. Pilot pun dinyatakan sehat.
"Pesawat baik-baik saja, sehat, pilot juga sehat jadi enggak ada masalah apa-apa dengan penerbang," kata Agung, Kamis (16/11/2023).
Itulah fakta dua pesawat TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di Pasuruan. Saat ini petugas masih mencari data recorder.
Editor: Nani Suherni