50 Positif Covid-19, 10.190 Penghuni Rusun di Surabaya akan Divaksin

SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan bakal menggelar vaksinasi untuk 10.190 penghuni 18 rumah susun sewa (rusunawa) di Surabaya. Vaksinasi ini dilakuakan menyusul 50 kasus positif Covid-19 penghuni rusun.
"Sekitar tanggal 5 Juni mereka (penghuni rusun) kita lakukan vaksin massal seluruh rusun. Arahan dari Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT), kalau tidak mau swab, tidak mau vaksin, mereka tidak boleh tinggal di rusun," kata Kepala Dinkes Surabaya, Febria Rachmanita, Selasa (1/6/2021).
Kadinkes yang akrab disapa Feny ini menyatakan, bahwa vaksinasi bagi para penghuni rusun ini penting dilakukan untuk menghindari penularan Covid-19. Apalagi, setiap kamar di rusunawa jaraknya dekat dan dihuni banyak orang.
"Banyak orang dan rapat sekali ruangan-ruangannya, sehingga memang wajib vaksin untuk menghindari (Covid-19)," katanya.
Di samping para penghuni rusun atau masyarakat umum, vaksinasi pada tahap ketiga ini juga menyasar beberapa kelompok masyarakat. Mereka antara lain disabilitas, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Sedangkan untuk SDM pendidikan jenjang SD dan SMP di Surabaya, vaksinasi sudah mencapai 100 persen. "Nah, pada tahap tiga mulai tanggal 5 Juni itu, kita juga sisir dari MBR, disabilitas sama ODGJ," katanya.
Sebelumnya, pasca Lebaran 2021, pemkot juga menggelar tes swab massal bagi seluruh warga penghuni di 18 rusunawa Surabaya. Dari total 10.240 jumlah penghuni rusun yang mengikuti swab, sekitar 50 orang dinyatakan positif.
Feny mengungkapkan, rata-rata penghuni rusunawa yang positif ini mengaku dari bepergian ke luar kota. Mereka baru tiba di Kota Surabaya sekitar H+5 pascalibur Lebaran.
Meski demikian, Feny menyatakan, bahwa para penghuni rusunawa yang positif ini sudah melakukan isolasi mandiri di Asrama Haji Surabaya. Sementara untuk 18 lokasi rusunawa, sudah dilakukan sterilisasi.
"Semua (penghuni positif) sudah isolasi mandiri di Hotel Asrama Haji. Tetapi banyak yang sudah pulang (sembuh) pada saat ini. Rata-rata usia produktif dan mereka tanpa gejala," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin