5 Fakta Kecelakaan Bus Tabrak Tiang VMS di Tol Sumo, Nomor 3 Bikin Merinding

MOJOKERTO, iNews.id - Kecelakaan maut bus pariwisata terjadi di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM 712-200, Senin (16/5/2022). Bus berpenumpang 25 orang dari Kecamatan Benowo, Surabaya itu menabrak tiang VMS hingga nyaris hancur.
Berdasarkan data Satlantas Polresta Mojokerto, total korban tewas dalam kecelakaan tunggal itu sebanyak 15 orang. Sedangkan belasan lainnya luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Belum diketahui penyebab terjadinya kecelakaan bus tersebut, namun diduga karena sopir bus mengantuk hingga hilang kendali dan menabrak tiang VMS (Variable Message Sign).
Seluruh korban atau penumpang bus pariwisata yang celaka itu merupakan warga satu gang di Kecamatan Benowo, Surabaya. Mereka baru saja berekreasi di kawasan Dieng, Kabupaten Wonosobo.
Saat perjalanan pulang, petaka justru terjadi. Informasi yang dihimpun, kecelakaan ini bermula saat bus yang membawa 25 wisatawan ini melaju dari arah barat (Jombang) menuju Surabaya. Saat tiba di lokasi (KM 712-200), bus yang dikemudikan Ade Firmansyah ini tiba-tiba oleng.
Laju kendaraan yang cukup kencang membuat bus hilang kendali. Bus berbelok ke kiri dan menabrak tiang VMS (Variable Message Sign) di pinggir bahu jalan tol.
Karena benturan yang keras bus pun terguling. Tak hanya itu, hampir separuh badan bus juga hancur. Kondisi ini menyebabkan para penumpang luka parah. Beberapa penumpang terjepit badan bus yang hancur. Sementara sebagian lagi terlempar keluar.
Berdasarkan data Satlantas Polresta Mojokerto, total korban tewas dalam kecelakaan tunggal itu sebanyak 15 orang. Sedangkan belasan lainnya luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Petugas Lalu Lintas Polresta Mojokerto, AKP Heru mengatakan, rombongan bus sedang melakukan perjalanan jauh dari Yogyakarta menuju Surbaya. Kondisi tersebut diduga menyebabkan pengemudi kelelahan dan mengantuk sehingga terjadi kecelakaan.
"Kemungkinan sopir mengantuk. Tetapi ini masih diselidiki. Kondisi sopir luka berat, belum bisa dimintai keterangan," ujarnya.
Editor: Kastolani Marzuki