5 Fakta Bus Pariwisata Tertabrak KA di Tulungagung, Nomor 3 Buat Syok Saksi Mata
TULUNGAGUNG, iNews.id - Bus pariwisata yang mengangkut karyawan tertabrak kereta api saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu sekitar pukul 05.00 WIB. Empat orang tewas dan belasan lainnya luka-luka.
Kecelakaan ini menimpa rombongan karyawan pabrik plastik. Kondisi bus dan KA Rapih Dhoho yang menambrak pun rusak parah.
Dari laporan yang dirangkum, saat ini empat orang tewas dalam peristiwa tersebut. Dua korban tewas di antara terjepit badan bus.
Belasan korban luka berat dan sebagian lain luka ringan yang langsung dievakuasi ke RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Saksi mata Imam menyebutkan ada tiga bus pariwisata milik PO Harapan Jaya yang berangkat berombongan membawa karyawan toko plastik di Desa Ketanon.
Bus pertama yang juga sarat penumpang berhasil melintas dengan selamat. Namun, giliran bus kedua, pada saat bersamaan sedang melaju kereta api Rapih Dhoho dengan kecepatan sedang.
Bus berusaha segera melaju. Namun, karena jarak sudah dekat, bagian belakang bus pariwisata itu tertabrak lokomotif KA.
Saksi mata Imam yang melihat langsung detik-detik kecelakaan menuturkan benturan keras menyebabkan badan bus terpelanting berputar. Dari semula badan bus yang bergerak dari barat ke timur, berputar hingga bagian depan berada di sisi barat.
Kondisi serupa dialami lokomotif kereta. Bagian depan loko ringsek dan lokomotif tidak bisa digerakkan.
"Bagian belakang tertabrak hingga muter (berputar), lalu bagian depan bus menghantam gerbong ke tiga (KA Rapih Dhoho)," tutur Imam.
Kapolsek Kedungwaru Polres Tulungagung, AKP Siswanto mengatakan, dari keterangan sejumlah saksi, orang yang biasanya membantu penyebarangan di lokasi tidak ada. Biasanya lokasi tersebut dijaga dua orang warga.
“Saat kejadian tidak ada penjaga di lokasi perlintasan tanpa palang pintu,” kata Siswanto, Minggu (27/2/2022).
Rencananya, para karyawan pabrik plastik di Desa Ketanon ini hendak berlibur ke Jatim Park, Malang. Mereka sebelumnya berangkat dengan tiga bus milik PO Harapan Jaya.
Editor: Nani Suherni