get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Tempat Wisata di Pamekasan Madura yang Wajib Masuk Daftar Liburan Anda

40 Pengungsi Wamena Papua asal Jatim Tiba di Surabaya, Begini Kisahnya

Senin, 30 September 2019 - 10:16:00 WIB
40 Pengungsi Wamena Papua asal Jatim Tiba di Surabaya, Begini Kisahnya
Gubernur Jatim Khofifah saat menemui pengungsi Papua asal Madura dan Lumajang yang baru tiba di Surabaya. (Foto: iNews.id/Ihya Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id – Sejumlah 40 pengungsi Wamena, Papua, tiba di Kantor Transito Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Minggu (29/9/2019) malam. Mereka merupakan warga asal Madura dan Lumajang yang sudah lama tinggal di Wamena.

Puluhan warga ini kembali ke kampung halaman menyusul kerusuhan di Papua dalam beberapa hari terakhir. Mereka mengaku senang bisa kembali dengan selamat ke kampung halaman. Sebab, situasi di Papua tidak kondusif dan meresahkan bagi warga pendatang. 

Hal ini disampaikan Hasanudin satu di antara pengungsi Wamena asal Sampang yang baru tiba di Surabaya. Dia mengisahkan pengalamannya bertahan hidup saat terjadi kerusuhan di Wamena pada Senin (23/9/2019). Ketika itu dalam pelariannya, dia tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.


"Waktu itu saya lagi kerja (pangkas rambut). Kemudian ada warga bilang ‘pulang pakde sebentar lagi ricuh’. Karena itu saya lari ke Korem," katanya.

Senada disampaikan Asyari (46), warga Sampang lainnya. Kisahnya tak kalah menegangkan. Dia mengaku sempat memanjat plafon rumah kontrakannya saat terjadi konflik.

"Saya dengar teriakan polisi dan Brimob ‘tutup tutup’. Saya nggak tahu apa maksudnya. Ketika pintu ditutup saya melompat lewat plafon, keluar mencari jalan," katanya.

Pria yang kesahariannya bekerja sebagai tukang ojek di Wamena itu kemudian lari ke gunung menjauhi kerusuhan. Dia tak sendirian, namun bersama sekitar 200 orang lainnya yang berlari menyelamatkan diri saat terjadi konflik.

Tidak lama kemudian mereka dijemput polisi untuk turun ke Polres Jayawijaya. Sebagian lainnya ke Koramil kota setempat. "Saya tinggal di polres selama tiga hari tiga malam," ucapnya.

Saat di Polres Jayawijaya, Asyari mengaku mendapat info jika pelaku penyerangan bukan orang Wamena. Dia juga tidak mengetahui asal serangan serta siapa yang melakukannya.

"Sebetulnya hubungan kami dengan warga Wamena baik. Tidak ada masalah selama tiga tahun tinggal. Kami hidup rukun dengan warga," tuturnya.

Kepala Bidang Linjamsos Dinas Sosial Jatim Restu Novi Windiani mengatakan, para pengungsi ini pulang dari Wamena Papua melalui Jawa Tengah menggunakan Pesawat Hercules.

"Benar, mereka turun di Semarang. Rata-rata berasal dari Madura," kata Novi.

Para pengungsi ini sempat transit di Makassar sebelum tiba di Semarang. Gelombang pengungsi dari Wamena asal Jatim ini merupakana yang pertama. Pihaknya juga belum tahu akan ada lagi yang berdatangan atau tidak.

"Saya tidak tahu (apakah ada lagi atau tidak). Sementara yang kami layani hari ini berjumlah 40 orang," katanya.

Menurutnya, Dinsos Jatim akan menfasilitasi para pengungsi hingga sampai ke keluarganya masing-masing.

"Kami pastikan mereka sampai ke keluarganya dan saat ini menyiapkan transportasi Mereka langsung kami pulangkan dan tidak menginap di sini," katanya.

Sementara itu, sejumlah pengungsi mengaku senang bisa kembali dengan selamat ke kampung halaman. Situasi di Papua dinilai mereka kini tidak kondusif.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut