4 dari 177 Penderita DBD di Bojonegoro Meninggal Sepanjang Januari
BOJONEGORO, iNews.id – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merenggut nyawa 4 warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), sepanjang Januari 2019. Lokasi korban tewas akibat DBD tersebar di empat kecamatan, yakni Kasiman, Margomulyo, Tambakrejo dan Ngraho.
Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Wheny Dyah mengatakan, jumlah korban meninggal ini dari total 177 penderita DBD yang tercatat sejak 1 Januari 2019.
Dia mengakui angka penderita DBD daerah Bojonegoro cenderung meningkat sejak 2018. Hal ini disebabkan faktor meningkatnya curah hujan.
"Di berbagai provinsi di Indonesia ada kecenderungan penderita DBD naik termasuk Jawa Timur. Karena kenaikan penderita DBD di Bojonegoro juga cukup tinggi, maka antisipasinya dengan memberantas sarang nyamuk (aedes aegypti)," ujarnya di Bojonegoro, Rabu (30/1/2019).
Diketahui, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah menginstruksikan kepada seluruh camat, kepala desa dan kelurahan untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui penerapan satu rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Hal itu sebagaimana tertuang dalam surat edaran tertanggal 28 Januari 2019.
Selain melaksanakan kegiatan PSN, juga diterapkan 3M (menguras, mengubur , mendaur ulang), secara rutin setiap minggu. Para ujung tombak pemerintahan ini diminta memantau dan segera melakukan intervensi langsung jika ada kasus DBD.
"Masih banyak ditemukan jentik nyamuk aedes aegypty di lingkungan rumah tangga, instansi dan tempat-tempat umum," ucapnya.
Imbauan juga disampaikan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dan menghindari gigitan nyamuk di pagi hari berkisar pukul 07.00 hingga 10.00 WIB dan sore pukul 15.00 sampai 17.00 WIB.
Selain itu kepada rumah sakit (RS) maupun tenaga kesehatan agar lebih waspada DBD dan mengaktifkan koordinasi sistem kewaspadaan dini rumah sakit (SKDR).
Editor: Donald Karouw