3 Jalur Alternatif Surabaya Malang Tercepat, Aman, dan Penuh Spot Instagramable
SURABAYA, iNews.id - Perjalanan dari Surabaya menuju Malang memang menjadi salah satu rute paling padat di Jawa Timur. Setiap akhir pekan, ribuan kendaraan memadati jalur utama, terutama di kawasan Porong dan Lawang.
Oleh karena itu, banyak pengendara kini mencari 3 jalur alternatif Surabaya Malang yang bisa ditempuh lebih cepat, aman, dan nyaman.
Selain menghindari kemacetan, jalur-jalur ini juga menawarkan pemandangan indah khas pedesaan Jawa Timur serta akses mudah menuju berbagai destinasi wisata di sekitar Malang Raya.
Rute pertama dalam daftar 3 jalur alternatif Surabaya Malang ini cocok bagi Anda yang ingin menikmati suasana pegunungan dan udara sejuk. Dari Surabaya, pengendara bisa mengambil arah ke Mojokerto, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pacet dan Cangar sebelum masuk ke Kota Batu. Jalur ini memang memiliki medan berliku dan menanjak, namun kondisinya sudah cukup baik dan menawarkan panorama alam luar biasa.
Di sepanjang jalan Pacet–Cangar, pengemudi akan disuguhi pemandangan hutan pinus, air terjun, dan perkebunan sayur milik warga. Namun perlu diingat, jalur ini sebaiknya dihindari saat malam hari atau musim hujan lebat karena rawan kabut dan jalan licin. Waktu tempuh rata-rata dari Surabaya ke Malang melalui rute ini sekitar 3,5 jam, tergantung kondisi lalu lintas dan cuaca.
Selain menjadi jalur wisata alam, rute ini juga populer bagi mereka yang ingin mampir ke kawasan wisata seperti Pemandian Air Panas Cangar, Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo, dan Kota Batu yang terkenal dengan wisata kuliner serta wahana rekreasi seperti Jatim Park dan Museum Angkut.
Opsi kedua dari 3 jalur alternatif Surabaya Malang ini cocok bagi pengendara yang ingin menghindari kepadatan jalur Porong dan Lawang. Dari Surabaya, Anda bisa menuju arah Gempol, kemudian melanjutkan ke Pandaan. Dari sini, ambil rute ke Nongkojajar (Kabupaten Pasuruan), lalu terus ke arah Tumpang dan masuk ke wilayah Malang bagian timur.
Jalur ini dikenal sebagai rute "tengah" yang lebih sepi dibanding jalur utama tol Pandaan–Malang. Medannya cukup bervariasi, dengan pemandangan perbukitan, perkebunan apel, dan sawah luas di sisi jalan. Di daerah Nongkojajar, Anda juga bisa menemukan banyak tempat istirahat dengan kuliner khas pedesaan seperti rawon, sate kambing, dan pecel lele yang terkenal murah dan lezat.
Selain itu, jalur ini juga menjadi favorit bagi wisatawan yang ingin menuju kawasan Bromo Tengger Semeru melalui Tumpang. Jadi, selain menghindari kemacetan, Anda bisa sekalian menikmati keindahan alam Jawa Timur yang terkenal eksotis.
Rute ketiga dalam daftar 3 jalur alternatif Surabaya Malang ini juga cukup populer, terutama bagi pengendara yang ingin menikmati suasana pegunungan dengan akses yang lebih mudah. Dari Surabaya, Anda bisa menuju Sidoarjo lalu masuk ke kawasan Prigen dan Tretes sebelum menembus Kota Batu. Jalur ini tergolong lancar di luar jam sibuk dan memiliki banyak tempat wisata yang menarik untuk disinggahi.
Prigen dan Tretes dikenal sebagai kawasan wisata pegunungan dengan udara yang sejuk. Beberapa destinasi favorit di sepanjang jalur ini antara lain Taman Safari Indonesia II Prigen, Air Terjun Kakek Bodo, dan deretan vila serta kafe di lereng Gunung Arjuno. Setelah melewati kawasan Tretes, pengemudi bisa melanjutkan perjalanan ke Batu dan lanjut ke Malang melalui jalur yang menurun dengan pemandangan indah di kanan kiri jalan.
Kelebihan jalur ini adalah infrastrukturnya yang relatif baik dan tersedia banyak tempat istirahat. Namun, Anda tetap harus berhati-hati karena beberapa tikungan tajam dan tanjakan di kawasan Tretes sering diselimuti kabut tebal di pagi atau sore hari.
Sebelum menentukan rute, penting bagi pengendara untuk menyesuaikan kondisi kendaraan dan waktu keberangkatan. Jika Anda berangkat pada akhir pekan atau musim liburan, disarankan memilih jalur melalui Pacet–Cangar–Batu atau Nongkojajar–Tumpang, karena kedua jalur tersebut relatif lebih sepi dibanding jalur utama tol Pandaan–Malang.
Pastikan juga kendaraan dalam kondisi prima, terutama sistem pengereman dan ban, karena sebagian besar jalur alternatif memiliki medan menanjak dan menurun yang cukup ekstrem. Untuk pengendara roda dua, gunakan helm standar dan jaket tebal karena suhu di kawasan pegunungan bisa turun drastis, terutama di malam hari.
Menariknya, keberadaan 3 jalur alternatif Surabaya Malang ini turut menggerakkan perekonomian lokal di daerah-daerah yang dilalui. Banyak warga membuka usaha kuliner, penginapan, dan bengkel di sepanjang jalan alternatif. Di Pacet misalnya, wisata kuliner susu murni dan jagung bakar menjadi daya tarik tersendiri bagi pengendara. Sementara di Nongkojajar, kebun apel dan warung makan tradisional tumbuh pesat berkat meningkatnya arus wisatawan yang melintas.
Jalur-jalur ini bukan hanya menjadi solusi untuk menghindari kemacetan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Pemerintah daerah pun diharapkan terus memperhatikan perawatan infrastruktur agar jalur alternatif ini tetap aman, nyaman, dan layak dilalui sepanjang tahun.
Dalam kondisi lalu lintas yang semakin padat, mengetahui 3 jalur alternatif Surabaya Malang adalah langkah cerdas bagi siapa pun yang ingin bepergian dengan lebih efisien dan menikmati perjalanan yang menyenangkan. Ketiga rute ini menawarkan kelebihan masing-masing—mulai dari panorama alam pegunungan, kuliner khas pedesaan, hingga akses ke berbagai destinasi wisata unggulan Jawa Timur.
Editor: Komaruddin Bagja