2 Vaksin Covid-19 Bakal Diluncurkan Unair Surabaya saat Dies Natalis

SURABAYA, iNews.id - Dua vaksin Covid-19 tengah dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut akan meluncurkan kedua vaksin saat sidang senat terbuka Dies Natalis kampus tersebut ke-66, pada Senin, 9 Novemver 2020.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, kedua vaksin tersebut, masing-masing vaksin Merah Putih dan vaksin oral yang telah memasuki tahap ketiga dari seluruh tahapan pengembangan vaksin.

Baca Juga

Ditinggal Ibu Bekerja Jadi TKI, Anak Diperkosa Ayah Tiri di Banyuwangi

"Selain itu juga obat Unair 3 dan reagen," ujar Mohammad Nasih di Surabaya, Kamis (5/11/2020).

Namun, kata Mohammad Nasih, peluncuran vaksin tersebut bukan untuk digunakan, tapi menuju uji klinis ke tahap selanjutnya. Unair sengaja meluncurkan vaksin tersebut karena ingin saat Dies Natalis Unair ke-66 ada sesuatu yang dirilis.

Baca Juga

Pembunuhan Sadis Remaja di Gresik, Keluarga Minta Pelaku Diproses Hukum

"Sebab kalau menunggu vaksin tersebut selesai dan digunakan, ya tahun depan. Prediksinya Maret atau April 2021 vaksin ini akan tuntas kalau semua berjalan dengan lancar," ucapnya.

Peluncuran juga dimaksudkan untuk menunjukkan adanya kemajuan dan vaksin, obat Covid-19 dan reagen yang telah dihasilkan dari penelitian Unair.

Baca Juga

Tumbuh Positif, Ekonomi Jatim di Triwulan III 2020 Hanya Minus 3,37 Persen

Dia memaparkan, vaksin Merah Putih merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan bersama beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia.

Sementara vaksin oral Covid-19 berbentuk tablet yang dapat diminum dan bertujuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia atau imunitas melawan virus.

"Sedikit berbeda dengan obat yang menargetkan virusnya secara langsung," katanya.

Vaksin tersebut dikembangkan kerja sama Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris.

"Melihat model kayaknya yang oral akan bisa lebih mudah. Vaksin diperlukan banyak aktivitas dan proses-proses, sementara oral relatif tidak banyak. Namun hasilnya harus dievaluasi dari segei efek samping dan semua harus aman," katanya.

Editor: Maria Christina